Kampar, BerkasRiau.com – Terkait ruas jalan raya Bangkinang – Petapahan yang dipenuhi oleh lumpur serta licin imbas dari pembangunan jalan Tol sesi Bangkinang – 13 Koto Kampar sangat membahayakan keselamatan pengguna jalan.
Diduga PT WIKA selaku perusahaan yang mengerjakan proyek pembangunan jalan Tol tersebut mendapatkan kecaman dari berbagai kalangan masyarakat. Namun PT WIKA bungkam saat dikonfirmasi oleh BerkasRiau.com (4/6/2021).
Manejer kontruksi PT WIKA, Amar, penanggung jawab area Pasir Sialang Sampai Telo bungkam alias tak ada jawaban, saat dimintai keterangan oleh awak media, melalui telepon selulernya begitu juga saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp pribadinya.
“Tentu ini sangat merugikan pihak masyarakat yang melintasi jalan lintas antar Bangkinang – Petapahan tersebut,” kata salah seorang pengendara sepeda motor.
Jika tidak berhati-hati maka akan terjadi insiden kecelakaan bahkan bisa saja merenggut nyawa masyarakat yang melintasi jalan yang penuh lumpur dan licin ini.
“Kalau nantinya terjadi kecelakaan, lantas siapa yang akan bertanggungjawab. Apalagi sekarang ini lagi musim hujan, tambah licin jalan ini,” tambahnya dengan penuh tanda nya.
Janganlah kepentingan pribadi perusahaan saja yang diutamakan, pikiran juga keselamatan warga masyarakat disini, kita tidak ingin mengganggu atau menghambat proyek nasional ini. Jadi tolonglah dibersihkan jalan kami ini, ucapnya.
Sebelum nya kritikan Kepada PT WIKA dari warga masyarakat lainnya Putra Budiman, SE. warga Desa Laboy Jaya yang setiap hari melawati jalan lintas Bangkinang – Petapahan menuju kerumahnya itu mengatakan, seharusnya tanah yang berceceran ini di kikis dan disemprot oleh pihak perusahaan, bukan seperti saat ini, dibiarkan dan hanya disiram saja.
“Tanah tebal yang menimbun jalan aspal ini jangan dibiarkan saja oleh perusahaan, perlu di kikis lah, kalau hanya di siram seperti sekarang ini kan jadi lumpur dan licin, ini akan berakibat fatal bagi keselamatan pengguna jalan lainnya,” kata Putra.
Lanjut Putra, pihak-pihak terkait agar senantiasa memperhatikan keselamatan masyarakat banyak yang selalu tiap saat menggunakan jalan provinsi ini, ujarnya.
“Jangan hanya mementingkan kepentingan perusahaan saja dalam mengejar target dalam pengerjaan proyek Tol PKU – Bangkinang ini, jelasnya.
Coba lihat jalan aspal ini sudah tertutup penuh dengan tanah dan lumpur dari hasil galian dan pengerukan Pembangunan jalan TOL tersebut, Sampai saat ini belum ada tindakan dari pihak perusahaan yang bertanggung jawab untuk membersihkan jalan ini, ucapnya.
Politikus Partai Hanura Kabupaten Kampar tersebut juga meminta kepada pihak-pihak perusahaan untuk memperhatikan ini, terutama mengenai K3 (Keselamatan, Kesehatan, dan Kerja), harapnya. (Redaksi)