Wednesday , October 16 2024
Home / Daerah / K A M P A R / Imbas Covid-19, Agus Candra Minta OPD Rubah Orientesi Kebijakan, Demi Penyelamatan Ekonomi Masyarakat

Imbas Covid-19, Agus Candra Minta OPD Rubah Orientesi Kebijakan, Demi Penyelamatan Ekonomi Masyarakat

Kampar, BerkasRiau.com – Agus Chandra, kader Golkar, meminta pemangku kebijakan di Kabupaten Kampar bisa merespon situasi terkini daerah yang sedang terpuruk oleh pandemi Covid-19.

“Berpikir terpuruk saja jadilah. Berpikir New Normal (tatanan hidup baru) saja jadilah. Situasi kita sudah berbeda. Peruhaban itu harus kita lakukan,” ucap Agus, Selasa, 4 Agustus 2020 lalu di Sekretariat Golkar Kampar.

Dia menyebut, pemerintah harus merubah orientasi pembangunan, dari yang sebelumnya fokus melakukan pembanguan fisik, seperti pembanguan gedung-gedung, sementara difokuskan untuk program-program penyelamatan ekonomi masyarakat agar mampu melewati situasi terpuruk imbas dari pandemi Covid-19.

Untuk itu, dia meminta usulan program masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk Tahun Anggaran (TA) 2021 nanti, adalah program yang ditujukan untuk menyelamatkan ekonomi masyarakat. Agar masyarakat dapat bertahan dalam kondisi sulit seperti saat ini.

Kata dia, kita memang tidak bisa berpikir muluk-muluk program-program ini mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi, tapi setidaknya program-program itu mampu membuat masyarakat bertahan sembari menunggu kondisi dunia secara keseluruhan pulih dari pendemi Covid-19 ini.

“Kita memang tidak terlalu berharap pertumbuhan ekonomi meningkat, tapi paling tidak dengan program itu masyarakat mampu bertahan dalam situasi sulit ini,” ungkap Agus, Anggota DPRD Kampar dari Fraksi Golkar.

Agus mencontohkan, program-program yang dipersiapkan untuk masyarakat nanti adalah program-program sederhana yang bersentuhan langsung dengan ekonomi masyarakat. Program yang bisa dikerjakan langsung oleh masyarakat dan berimbas cepat pada ekonomi mereka.

“Maka, harus dilakukan perubahan orientasi (pembangunan). Misalnya program pertanian, jangan lagi dibuat program yang masyarakat tidak bisa melakukan. Program sederhana saja yang bisa dikerjakan oleh masyarakat kita. Adakan pupuk sebanyak banyaknya, bibit adakan sebanyak-banyaknya,” terang Agus.

“Programnya tanaman-tanaman yang berbuah cepat. Seperti palawija. Jangung, ubi atau pun padi. Kalau padi, Indeks Pertanaman atau IP-nya 200, tingkatkan ke 300,” beber dia lagi.

Ia berjanji, sebagai bagian dari Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kabupaten Kampar, akan mengawal program-program yang berorientasi pada penyelamatan ekonomi masyarakat agar mampu bertahan dalam situasi terpuruk ini, bisa masuk.

Lanjut Agus, jika program-program ini sudah masuk dalam program daerah nanti, instansi terkait harus mengawal dan mengontrol secara baik agar tingkat keberhasilannya sesuai dengan yang diharapkan. Karena program-program ini dianggarkan dari keuangan daerah yang sedang tidak baik. Oleh sebab itu, kata dia, penghematan, efisiensi harus betul-betul dapat dilakukan oleh masing-masing OPD.

Dia juga menekankan, pengelolaan sektor pariwisata juga lebih ditingkatkan lagi pada tahun 2021 nanti. Karena kata dia, sumbangsih dan dampak ekonomi sektor ini juga sangat cepat terasa oleh masyarakat pelaku dunia pariwisata. Sehingga masyarakat bisa mengambil manfaat bagi keberlangsungan hidup dan ekonomi rumah tangga mereka.

Agus berpesan, protokol kesetan harus dikedepankan, sebab kita sedang berada dalam New Normal (tatanan hidup baru) di tengah serangan wabah Covid-19.

“Sektor kesehatan ini juga harus menjadi perhatian pemerintah daerah. Seperti penerapan protokol kesehatan harus terus dilakukan. Pengembangan dan perbaikan fasilitas kesehatan juga harus menjadi perhatian,” cetus anak tokoh masyarakat Kampar, almarhum Muhammad Amin ini.

Agus juga meminta, perizinan bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) disederhanakan guna memicu pertumbuhan usaha masyarakat. Termasuk proses pelabelan, pembukaan izin harus betul-betul dipermudakan agar UMKM terdorong untuk tumbuh dan bertahan.

“Sekali lagi saya tegaskan, kita ini sudah berbeda. Kondisi kita ada pada New Normal. Jadi, kita tidak seperti dulu lagi. Perubahan ini harus kita sikapi, orientasi harus kita rubah juga,” tegas Agus.

“Perkreditan juga dipermudah. Agar memicu masyarakat untuk berusaha,” tutup Agus Candra. (moreno)

print