BANGKINANG, BerkasRiau.com – Pilkada Kampar telah usai dilaksanakan, namun menyisahkan banyak persoalan yang dapat menimbulkan polemik. Sekitar 20 ribu DPT ganda dan 8 ribu surat keterangan (Suket) yang dikeluarkan oleh Disdukcapil Kampar menjadi pemicu persoalan.
Merilis pemberitaan media riauone.com, bahwa modus menggunakan Suket sebagai pengganti KTP sementara bagi warga yang belum memiliki KTP diduga sengaja dimobilisasi tim sukses Paslon ke TPS, sehingga pemilih tetap tidak dapat menggunakan hak pilihnya disebabkan surat suara sudah habis digunakan pemilih Suket.
Salah satu contoh, terjadi di TPS 14 Desa Tarai Bangun hampir terjadi keributan karena warga protes karena tidak bisa menggunakan haknya dan terjadi pembiaran.
Disisi lain adalah DPT ganda, berdasarkan data riauone.com didapati adanya DPT ganda sebanyak 20 ribu pemilih. Angka yang sangat fantatis ini menjadi tanda tanya besar. Siapa yang bermain dan terkesan adanya pembiaran dari penyelenggara, hal ini perlu ditelusuri.
Tokoh pemuda Kabupaten Kampar, Abu Nazar kepada awak media, Senin (20/02/2017) malam mengatakan seharusnya pihak penyelenggara harus peka dan menindaklanjuti segera hal itu, karena dapat memicu terjadinya polemik di Pilkada Kampar, Ujarnya. (Syailan Yusuf)
Editor: Defrizal