PEKANBARU,BerkasRiau.com–Walikota Pekanbaru Dr. H. Firdaus, ST, MT berharap kegiatan strategis yang ditaja dalam kontrak farming padi antara PT. Sarana Pangan Madani dengan UPJA Binakarya dan Kelompok Tani di Siak, (16/10) Kemarin berbuah manis untuk Masyarakat Kota Pekanbaru.
Pekanbaru memang bukan daerah sentra produksi, dan belum optimalnya ketersediaan produksi pangan lokal membuat masyarakat masih mengandalkan pasokan pangan dari luar. Sehingga kerentanan stabilitas harga pangan sangatlah labil. Apalagi disaat menurunnya daya beli masyarakat terhadap pangan pada saat harga pangan melonjak naik yang selanjutnya dikhawatirkan akan menurunkan kualitas konsumsi pangan yang berdampak pada penurunan kesehatan masyarakat.
Seperti dua sisi mata uang, diantara masalah yang ada adalah panjangnya mata rantai tengkulak di komoditi bahan pokok membuat harga komoditi kurang terjangkau bagi masyarakat dan disisi petani juga hanya mengantongi keuntungan yang kadang tidak memadai sehingga banyak ditemukan petani kecil yang mengalami kerugian terhadap hasil panennya.
Kondisi pertanian kita masih dihadapkan pada permasalahan pengusahaan skala ekonomi kecil dengan penguasaan lahan yang kecil dan teknologi budidaya yang masih tradisional, serta permodalan yang terbatas. Oleh karena itu, petani memerlukan bantuan dan perlindungan dari semua pihak, baik pemerintah maupun swasta dalam menyelesaikan masalah tersebut. Salah satu langkah strategis untuk membantu petani khususnya dalam proses produksi dan pemasaran yaitu dengan sistem contract farming.
Untuk dapat menjamin komoditi pangan dengan harga yang terjangkau, PT Sarna Pangan Madani bersama dengan UPJA Binakarya dan Kelompok Tani melakukan kontrak farming padi di Kab. Siak, Jumat kemarin (16/10). Sebagai bentuk apresiasi dan perhatian Walikota Pekanbaru, Dr. H. Firdaus,ST,MT beserta rombongan diantaranya Kadis Ketapang, Alek Kurniawan,SP,M.Si; Kadis Perindag, Drs. Ingot Ahmad Hutasuhut, Kadis Pertanian melalui sekretaris menyaksikan langsung kontrak farming dimaksud dari PT SPM oleh Direktur Utama PT Sarana Pangan Madani : Ade Putera Daulay dan UPJA Binakarya dan Kelompok Tani. Dari perwakilan Forkopimda Kabupaten Siak dihadiri Pemkab Siak melalui Camat Bungaraya, Dandim Siak dan para ketua Kelompok Tani terkait yaitu KT. Indra Jaya I, KT. Indra Jaya II, KT Kampung Jayapura, KT. Suka Maju, KT. Mekarjaya dan KT. Tirtajaya.
Firdaus menyampaikan bahwa contract farming atau sistem kontrak dalam bidang pertanian khususnya komoditi padi yang kita saksikan hari ini antara Petani selaku pemain utama dalam industri pertanian sudah selayaknya mendapatkan kesempatan berprestasi dan produktif dalam usaha tani selanjutnya bagi Kota Pekanbaru melalui PT. Sarana Pangan Madani mampu memperpendek panjangnya mata rantai tengkulak di komoditi bahan pokok membuat harga komoditi kurang terjangkau bagi masyarakat menjadi lebih terjangkau bagi masyarakat di Kota Pekanbaru.
“Ini juga merupakan optimalisasi kerjasama dengan stakeholder terkait bagi Daerah-daerah yang termasuk dalam kawasan regional Pekansikawan (Pekanbaru, Kampar, Siak dan Pelalawan) sehingga kawasan ini dapat berkembang seperti yang diharapkan.” Lanjut sang visioner menambahkan
Dikesempatan lainnya sang Kadis Ketapang menyampaikan bahwa semua pemangku kepentingan seperti pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, business development service provider dan swasta seperti pembeli (pengumpul, trader, eksportir) dan pabrik pengolahan mempunyai tanggung jawab dalam pembinaan petani jika industri tidak mau mati. Petani adalah pemain kunci dalam industri pertanian. Jika tidak ada petani, tidak akan pernah ada komoditi atau produk pertanian yang dihasilkan.
“Selanjutnya kita berharap dengan adanya kegiatan ini akan memangkas mata rantai distribusi pangan yang akhirnya menciptakan nilai jual pangan yang terjangkau bagi masyarakat, disisi lain harga beli dari PT. SPM ke Petani juga merupakan nilai ideal disisi lain ada kemitraan yang terjalin.” Tandas ex. Sekretaris DPRD kota Pekanbaru ini.
“Bersempena dengan hari pangan se-Dunia, ini merupakan momentum penting bahwa akan selalu ada agenda penting untuk petani dan para pekerja diseluruh sistem pangan yang memastikan pangan-pangan ini berpindah dari petani ke masyarakat dengan mata rantai yang tidak terlalu panjang sehingga harganya di masyarakat dapat terjangkau” pungkas Alek.(Fauzan Disketapang/Af)