Kampar, BerkasRiau.com – Tim pengabdian masyarakat (Abdimas) dan Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) terintegrasi UNRI melakukan pengabdian kepada masyarakat Desa Padang Mutung, Kecamatan Kampar, Kabupaten Kampar, kali ini mengolah potongan pipa Pipa PVC memiliki nilai artistik
Pipa PVC adalah bahan bangunan yang sangat umum digunakan dalam instalasi plumbing. Seringkali sisa-sisa potongan pipa PVC hanya di buang begitu saja.
Berangkat dari hal ini, tim Abdimas yang terdiri dari Dra. Hj. Yenita Morena, M.Si, Mira Dharma Susilawaty, ST, MT, Dr. Imam Suprayogi, MT, Ir. Ardian, M.S beserta tim Kukerta terintegrasi Abdimas menjadikan sisa potongan PVC berbagai ukuran sebagai industri kreatif bagi masyarakat.
Tim Abdimas dan Mahasiswa Kukerta terintegrasi Abdimas mengajak masyarakat Desa Padang Mutung, Kecamatan Kampar, Kabupaten Kampar untuk memahami bagaimana cara pemanfaatan sisa-sisa potongan pipa PVC menjadi produk dekoratif pelengkap interior rumah.
“Biasanya setelah menggunakan pipa PVC, sisa-sisa potongannya dibuang begitu saja,” kata Yenita kepada masyarakat Desa Padang Mutung.
Padahal, sisa-sisa potongan tersebut dapat dimanfaatkan sebagai pelengkap interior rumah. Bahkan bisa di jual untuk meningkatkan ekonomi
“Kami mencoba untuk berbagi ilmu pengetahuan tentang bagaimana cara memanfaatkan sisa potongan pipa PVC sehingga dapat menjadi produk yang memiliki nilai artistik,” ujarnya.
Ia menambahkan, bahwa sisa potongan pipa PVC ini dapat dijadikan vas bunga, hiasan dinding, bingkai foto, dan cermin yang awalnya terlihat biasa saja menjadi produk yang bernilai tinggi jika dipasarkan, ucap Dosen D3 Teknik Sipil Fakultas Teknik UNRI ini.
“Dengan adanya kegiatan ini, kita mengharapkan bahwa ilmu yang disampaikan dapat disebarluaskan,” tuturnya.
Tidak menutup kemungkinan bahwa masyarakat Desa Padang Mutung memiliki jiwa seni yang cukup tinggi sehingga produk yang dihasilkan akan bernilai lebih tinggi lagi.
Yenita yang juga Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Kukerta, pada kesempatan ini didampingi oleh tim Abdimas, tim Kukerta terintegrasi Abdimas, Kepala Desa, tokoh masyarakat dan elemen masyarakat di Desa Padang Mutung mempraktekan seni kreatif.
Pemerintah Desa Padang Mutung, yang diwakili oleh Kepala Desa merespon positif kegiatan ini.
“Kegiatan seperti ini jarang sekali diadakan di desa kami, sehingga kami cukup senang jika ada tim Abdimas dari UNRI yang melakukan penyuluhan dan pelatihan,” ucap Kades Padang Mutung Syaiful Nursaid.
Dengan adanya mesin potong listrik ini diharapkan dapat memudahkan masyarakat Desa Padang Mutung untuk memotong pipa PVC yang akan dijadikan produk dengan bernilai artistik yang tinggi, tutur Syaiful.
Acara ini diakhiri dengan sesi penyerahan mesin potong listrik oleh tim Abdimas UNRI untuk Desa Padang Mutung dan foto bersama. (Syailan Yusuf)