BANGKINANG, BerkasRiau.com – Tidak mendapat bantuan apapun dari Pemerintah Daerah (Pemda) Kampar, 42 orang mahasiswa Kampar yang kuliah di Timur Tengah dan Eropa malah dibantu oleh Bupati Siak, H Syamsuar.
Pemberian bantuan tersebut dinyatakan Syamsuar dalam suatu acara tausiah di Masjid Agung Annur, Pekanbaru, Minggu (3/9/2017). Dimana pada saat itu ulama besar Riau Dr Mustafa Umar dalam tausiahnya menyampaikan bahwa Pemda tidak peduli terhadap 42 orang mahasiswa Kampar yang menuntut ilmu diluar negeri.
Mendengar hal itu, Syamsuar yang hadir pada acara tersebut langsung menyatakan akan membantu pelajar dan mahasiswa Kampar ini.
“Alhamdulillah sudah ditransfer uangnya sama Pak Syamsuar,” ungkap Ilham Afandi, mahasiswa Fernstudium Jerman, Selasa (5/9/2017) sore yang dilansir dari suarakampar.com.
Ilham mengaku, Bupati Siak tersebut telah mentransfer uang secara pribadi sebesar Rp. 20 juta untuk mahasiswa Kampar yang terancam tidak bisa berangkat ke Eropa dan Timur Tengah tersebut.
Atas bantuan tersebut, Ilham bersama puluhan mahasiswa lainnya menyampaikan ucapan terima kasih kepada Syamsuar. Ucapan terima kasih juga disampaikan Ilham kepada wartawan dan pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Kampar karena telah membantu pemberitaan sebelumnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, 42 orang mahasiswa itu yakni, 2 orang mahasiswa menempuh jenjang pendidikan di negara Jerman, 21 orang di negara Mesir, 8 orang di negara Sudan, 5 orang di Negara Turki, 3 orang di Saudi Arabia, 1 orang di Negara Maroko, 1 orang di Negara Yaman dan 1 Orang di Negara Tunisia, ungkap Ziko.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kampar, M Yasir menyampaikan, bahwa pemerintah Kabupaten Kampar sebetulnya sangat peduli terhadap dunia pendidikan. Apalagi terhadap para mahasiswa Kabupaten Kampar yang mau berkontribusi membangun Kabupaten Kampar.
Namun, untuk memberikan bantuan kepada sekolah menengah atas, sekolah menengah kejuruan dan mahasiswa merupakan kewenangan dinas pendidikan Propinsi Riau sesuai UU Nomor 23 tahun 2014.
Jadi kita hanya bisa mengarahkan agar para mahasiswa yang menempuh pendidikan di negera Timur Tengan dan Eropa untuk mencari peluang di Propinsi Riau, ucapnya.
“Kabupaten sudah tidak dapat lagi mengambil kebijakan untuk membantu mereka, sebaiknya cari peluang ke Propinsi,” ujar Yasir menganjurkan. (red/lan/hir).