SALO, BerkasRiau.com – Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) sejatinya mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke tangki-tangki kenderaan, tetapi pemandangan berbeda terlihat di SPBU Salo Kabupaten Kampar, pengisian BBM masuk ke dalam jerigen yang telah mengantri.
Demikian pantauan wartawan, Medinas beberapa waktu yang lalu.
Ulah oknum pegawai SPBU tersebut seolah sudah menjadi hal yang biasa-biasa saja bagi mereka untuk lebih mendahulukan pelayanan pada pembeli berjerigen daripada konsumen kenderaan. Warga harus rela antri bersama jerigen-jerigen kosong.
Praktek nakal SPBU tersebut menjadi pemandangan yang lumrah setiap harinya, baik pada siang dan malam hari. Meski tengah antrian kenderaan yang hendak mengisi BBM, petugas SPBU tetap melayani pengisin jerigen berukuran 35 liter.
“Kenapa kamu kesini lagi, apa kamu datang minta jatah bulanan itu ya,” ucap Rabin, Manager SPBU beserta anggotanya kepada wartawan ketika ditemui di ruang kerjanya.
Salah seorang masyarakat tempatan berinisial AF mengatakan, puluhan jerigen itu dimuat di atas mobil pick up berwarna hitam dengan nomor polisi tidak di sebutkan. “Ini kan udah keterlaluan, ternyata praktek seperti ini sudah berlangsung lama dan hampir setiap hari terjadi,” ujar AF.
Persoalan pengisian premium menggunakan jerigen tersebut telah pula menimbulkan persoalan, seorang warga tempatan (Desa Ganting) di keroyok oleh pegawai SPBU yang berakibat luka-luka dan sempat dilarikan ke rumah sakit. Setelah kejadian, Polsek Kuok mengamankan pegawai SPBU untuk di proses lebih lanjut.
Terkait pengisian BBM tersebut, AF meminta kepada PT Pertamina untuk mengambil tindakan tegas terhadap pengelola SPBU yang masih melayani pembelian BBM lewat jerigen.
“SPBU ini melakukan tindakan penyalahgunaan BBM bersubsidi, maka harus dikenakan sanksi hingga pencabutan izin usaha,” pintanya. (red/rls dari Robinson).