BANGKINANG, BerkasRiau.com – DPRD Kampar mengecam keras kegiatan galian C di kecamatan XIII Koto Kampar, karena dapat merusak lingkungan dan mengancam kenyamanan maayarakat, apalagi sudah ada korban jiwa akibat aktifitas mobil trasfortasi galian c tersebut.
“Dahulu sebelum ada korban jiwa akibat aktifitas mobil galian c, kita sudah menghimbau kepada pemerintah untuk segera menindaknya, namun sampai sekarang kebijakan pemerintah belum ada, apalagi sudah ada anak yang tewas terlindas mobil dumptruck,” kesal ketua DPRD Kampar, Ahmad Fikri di Bangkinang, Senin (24/7/2017).
Fikri juga sangat menyayangkan lambannya penanganan pemerintah daerah dalam melakukan penertiban galian c. Bahkan dirinya juga menilai pemda tidak tegas memberikan sanksi kepada pengusaha.
“Dinas terkait harus proaktif untuk menindak pertambangan dan segera memanggilnya,” tegas Fikri.
Sekedar diketahui, insiden kecelakaan lalu lintas terjadi di ruas Jalan Raya Candi Muaratakus, pada Minggu (23/7/2017) siang. Insiden kecelakaan tersebut menyebabkan seorang bocah berusia 7 tahun Teguh, tewas terlindas mobil dumptruck dengan kondisi mengenaskan. Sedangkan saudaranya Tegas dan kakeknya Kamar mengalami luka parah dan dilarikan ke RSUD Bangkinang.
“Betul, kejadian tadi siang sekitar pukul 1 siang, saat ini korban sudah dibawa ke rumah sakit terdekat, dan teguh sudah dibawah kerumah duka,” ungkap kepala desa Gunung Bungsu, Yurnidi ketika dihubungi wartawan. Minggu (23/7/2017) malam.
Menurut Yurnidi, peristiwa nahas yang dialami korban tersebut berawal ketika mobil dantruk diduga milik Armen itu melaju dari arah Sibiruang hendak menuju ke Batu Bersurat. Mujur tak dapat diraih, malang tak dapat dipinta, kecelakaanpun terjadi sehingga menewaskan Teguh.
“Mobil itu milik Armen, sekarang korban sudah dibawak ke rumah duka, kami menghimbau kepada pemilik dan pengemudi mobil dantruk untuk tidak terlalu kencabg-kencang, tolong pertimbangkan juga pengguna jalan yang lain. Kasus ini sudah ditangani oleh polsek XIII Koto Kampar,” tandas kades.(def)