Tuesday , June 24 2025
Home / Daerah / K A M P A R / Jembatan Merangin Ditargetkan Bisa Dilalui Sebelum Lebaran Dipicu karena Ditabrak Truk Sawit

Jembatan Merangin Ditargetkan Bisa Dilalui Sebelum Lebaran Dipicu karena Ditabrak Truk Sawit

 

BANGKINANG, BerkasRiau.com – Hingga saat ini, jembatan penghubung Sumbar-Riau yang nyaris ambruk di Desa Merangin Kecamatan Kuok KM 75/76, masih belum bisa dilalui truk. Meski demikian, pemerintah menargetkan akan memperbaiki secepat mungkin. Sehingga bisa dilalui oleh semua kendaraan saat arus mudik lebaran mendatang.

Pantauan BerkasRiau.com pada siang Senin (15/5), terlihat sejumlah personil Satlantas Polres Kampar mengatur lalu lintas. Sebab, di jembatan sepanjang 20 meter itu, diterapkan sistem buka tutup. Hanya bisa dilalui satu jalur sebelah kanan dari arah Pekanbaru.

Untuk menghindari kemacetan, jembatan non aktif yang berada tepat di sebelah jembatan rusak itu, juga dipergunakan. Terlihat sejumlah sepeda motor bahkan mobil pribadi melewati jembatan itu. Sementara, kendaraan roda enam ke atas, tidak diperbolehkan melalui jalan itu.

Kondisi jembatan yang seperti ini, menjadi kekhawatiran para pengendara, jika kerusakan tak segera diperbaiki. Apalagi sebentar lagi memasuki bulan Ramadan. Tentu, jalur ini menjadi jalur sibuk saat mudik lebaran.

“Gawat ini kalau kondisinya masih rusak sampai lebaran. Kita harapkan jembatan ini sudah baik saat mudik nanti,” kata Tomi (35) salah seorang pengendara di sekitar lokasi.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kampar, Indra Pomi mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Balai Jalan Nasional Kementerian PUPR. Sebagaimana diketahui, perbaikan jembatan tersebut adalah kewenangan pusat, karena itu adalah jalan nasional.

Dari hasil koordinasi tersebut, pihak Kementerian akan segera melakukan perbaikan terhadap jembatan. “Tadi malam mereka sudah turun ke lokasi untuk mencek kondisi jembatan. Mereka bilang sudah lakukan loading tes. Hasil laporan sudah disampaikan ke pusat,” sebut Indra Pomi di Bangkinang, Senin (15/5).

Dari hasil tersebut, maka diputuskan jembatan tidak boleh dilalui oleh kendaraan yang bertonase tinggi. “Kalau kendaraan roda enam yang bermuatan, tidak bisa lewat sana. Seperti muatan semen, itu tidak boleh. Bisa ambruk jembatan itu nanti,” kata dia.

Untuk waktu dekat lanjutnya, jembatan tersebut dilakukan renovasi. Artinya tidak dibangun jembatan baru. Sedangkan untuk renovasi ini, ditargetkan akan rampung sebelum memasuki hari raya Idul Fitri. “Pokoknya sebelum arus mudik, jembatan ini sudah bisa dilalui semua kendaraan,” tegasnya.

Dijelaskannya, kerusakan jembatan itu karena tulang bagian bawah jembatan (girder) sudah goyang. Sehingga, terjadi kemiringan terhadap jembatan. Memang terlihat, lantai jembatan sebelah kiri dari arah Pekanbaru, turun sekitar 30 cm.

Pagar baja jembatan bagian kiri dari arah Pekanbaru itu, juga terlihat remuk bekas hantaman benda keras. Sedangkan baja tulang jembatan bagian bawah, sudah bengkok. Menurut warga sekitar, remuknya pagar jembatan ini sebabkan karena adanya mobil truk yang menabrak jembatan beberapa hari yang lalu.

“Mungkin rusaknya karena ditabrak truk seminggu yang lalu. Truk bermuatan sawit itu dari arah Pekanbaru menuju arah Sumbar menabrak pagar. Makanya pagar itu remuk,” sebut Fadly (27), salah seorang warga yang tinggal di sekitar jembatan.

Sebelumnya, Kasatlantas Polres Kampar, AKP Mas’ud Ahmad SIk mengatakan, bahwa pada Minggu (14/5) sekira pukul 16.30 WIB telah terjadi kerusakan jembatan yang nyaris ambruk sekitar 500 meter sebelum jembatan panjang Rantau Berangin kalau dari Pekanbaru.

Oleh karena itu, arus lalu lintas kendaraan roda enam ke atas, dialihkan. Di mana, kalau dari arah Sumbar menuju Pekanbaru, dialihkan ke Simpang TB Rohul-Jalan Lintas Petapahan Tapung Kampar menuju Garuda Sakti Pekanbaru. Sebaliknya, truk dari arah Pekanbaru menuju Sumbar dialihkan dari Simpang empat Garuda Sakti menuju simpang TB Rohul-Rantau Berangin Kampar.

“Kita sudah memberikan imbauan kepada pengemudi truk di XIII Koto Kampar dan simpang empat Garuda Sakti Panam Pekanbaru, bahwa ada pengalihan arus dikarenakan jembatan yang hampir ambruk di Desa Merangin, Kecamatan Kuok,” sebutnya. Salah satu bentuk imbauan dilakukan pemasangan papan pemberitahuan jalur alternatif.(def)

print