ROKAN HULU (BerkasRiau.com) – Puluhan Mahasiswa perwakilan dari Universitas Pasir Pengaraian (UPP) Kabupaten Rokan Hulu menggelar aksi unjuk rasa di halaman kantor Bupati Rohul kota Pasir Pengaraian, Rabu (26/10/2016).
Aksi itu dilakukan mahasiswa untuk menolak pembukaan retail modern Alfamart di daerah, sebab dengan pemberian izin sama aja menbunuh perekonomin masyarakat di kabupetan Rokan hulu.
Dari pantauan BerkasRiau.com, aksi mahasiswa di awalin long march dari bundaran pemda Rohul, dengan menggunakan kendaraan roda dua menuju kantor bupati, sayangnya, sampai dihalaman kantor bupati, puluhan mahasiswa dihadang oleh anggota kepolisan yang melakukan pengamanan.
Setelah mendapatkan izin dari Sekdakab Rohul, Ir. Damri Harun, akhirnya puluhan mahasiswa dibolehkan untuk menyampaikan aspirasinya kepada Plt Bupati Rohul, H. Sukiman yang telah memberikan izin pendirian 15 Alfamart di kabupaten Rokan Hulu.
Dalam orasinya, koordiator aksi mahasiswa Wikki Yuliandra menuding Plt Bupati Rokan Hulu Sukiman melakukan pembunuhan tersistim mengingat Alfamart bisa mengancam stabilitas perekonomian lokal.
Menurutnya pembukaan Alfamart sangat tidak sesuai dengan konsep pemberdayaan perekonomian masyarakat di daerah ini.
“Alfamart bukan solusi mengurangi angka pengangguran, namun hanya akan menjadi pesaing bagi pelaku usaha kecil, dan juga akan mematahkan semangat Mahasiswa yang akan membangun usaha berskala kecil,” ujarnya.
Dijelaskan Wiki, sistem yang dilakukan Alfamart bersifat monopoli, sehingga akan berdampak pada stabilitas perekonomian lokal di daerah ini, sebab pelaku usaha kecil akan tersaingi dan perlahan akan mati dengan sendirinya.
Menanggapi tuntutan puluhan Mahasiswa tersebut, Plt Bupati Rohul, H. Sukiman sebelumnya mengakui sudah melakukan kajian terhadap pendirian retail modern Alfamart. Termasuk sudah melakukan studi ke kabupaten Sleman Yogyakarta.
“Sebelumnya sudah mengirimkan staf saya ke Sleman untuk melakukan kajian pendirian Alfamart. Kita juga hanya memberikan 15 izin pendirian alfamart, dan jaraknya juga sudah kita atur,” ungkap plt bupati.
Bahkan Sukiman menuding aksi yang dilakukan Mahasiswa itu sudah ditunggangi oleh kepentingan seseorang.
“Siapa yang menyuruh kalian ini, ayo jujur,” tanya Sukiman kepala Mahasiswa.
Setelah berdebat cukup alot, Sukiman meninggalkan puluhan mahasiswa yang terus melakukan yel-yelnya untuk menolak keberadaan Alfamar.(kimek)
Editor : Defrizal