Friday , December 13 2024
Home / SosDikBud / Wisuda Stekip ke IV dan Stikes ke-XX Lahirkan 541 Orang Serjana.
Penyerahan Ijaza kepada mahasiswa

Wisuda Stekip ke IV dan Stikes ke-XX Lahirkan 541 Orang Serjana.

BANGKINANG (BerkasRiau.com) – Pada upacara wisuda dan DIES NATALIS STIKES Tuanku Tambusai ke-XX  dan STKIP Tuanku Tambusa Tuanku Tambusai   ke IV   tahun   2016 , di Hall SKA Co Ex, Kompleks Mall SKA Pekanbaru Riau pada Sabtu (22/10/2016) kemaren kembali melahirkan sebanyak 541 orang sarjana kesehatan dan serjana pendidikan.

Kegiatan proses wisuda mahasiswa Yayasan  Pendidikan   Pahlawan   Tuanku   Tambusai (YPTT) Riau ini dihadiri lebih dari seribuan orang. Acara wisuda dan Dies Natalis itu juga dihadiri oleh  tiga pakar dalam bidang pendidikan, dan tak lupa pula hadir pihak Kementrian Riset Teknologi dan Perguruan Tinggi, Dr. Ir.   Paristiyanti Nurwardani, MP.

Lelaki yang merupakan Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Dr. Ir.   Paristiyanti Nurwardani, MP.-red),  juga menyebutkan betapa pentingnya mempelajari tentang kewirausahaan di kalangan mahasiswa.

Ditengah – tengah tamu yang hadir seperti ketua Kopertis wilayah X, Drs. Hanafi, MS, yang   berkedudukan   di  Padang,   Sumatera   Barat, membawahi Riau, Jambi, dan Provinsi Kepri. Dari pihak Pemerintah Daerah Riau, dihadiri Gubernur Riau diwakili oleh Kadis Kesehatan Provinsi Riau, H. Andra Sjafril,SKM, M. Kes dan Wakil Bupati Kampar, H. Ibrahim Ali, SH. Ia juga mengajak kepada seluruh mahasiswa untuk lebih kreatif dalam mengembangkan usaha.

“Dalam menjalani perkuliahan, silakan anda untuk berusaha kecil-kecilan,” imbuhnya.

Drs. Hanafi, MSi, dan dilanjutkan oleh    Direktur Jendral (Dirjen)   Kementrian   Riset   Tekonolgi   dan  Pendidikan   Tinggi   (Dirjen   Belmawa Kementrian Ristekdikti) Dr. Ir.  Paristiyanti Nurwardani, MP.

Selanjutnya, pidato dan pengarahan yang disampaikan oleh Ketua Yayasan Pahlawan Tuanku Tambusai Riau, Prof. Dr. H. Amir Luthfi. Kemudian, Orasi ilmiah yang disampaikan oleh Prof. Dr. Adrianto Ahmad, MT dengan tema, Pengembangan Kewirausahaan dan Perdagangan Daerah Melayu.

Dalam pidatonya, Amir Luthfi menyampaikan perkembangan Yayasan mulaidari   berdiri   sampai   kondisi   tahun   2016   ini.   Menurutnya,  pengembangan   danpeningkatan   sarana   dan   prasarana   belajar   dan   pembelajaran   terus   dilakukansehingga STIKES dan STKIP ini dapat bersaing dengan perguruan tinggi lainnya diRiau dan bahkan di Indonesia.

Begitu juga dengan kualitas lulusan dari perguruan tinggi ini, tetap ditingkatkans esuai dengan kebutuhan lapangan kerja serta menyesuaikan dengan kemajuan zaman. Pengembangan STIKes-STKIP Tuanku Tambusai menjadi Universitas yangtelah dirintis sejak tahun 2009, pada saat ini dalam proses akhir izin operasional di Kemenristek Dikti. Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai telah dirancang terdiri dari 4 Fakultas.

Adapun, empat (4) Fakultas tersebut: (1). Fakultas Ilmu Kesehatan, (2). Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, (3). FakultasPeternakan, dan (4). Fakultas Teknologi Informasi dengan 14 Program Studi. Saat ini, sudah ada  12 Program Studi dari STIKes-STKIP sudah mendapat izin operasional, sedangkan 2 Program Studi baru,  S1 Peternakan  dan Teknologi Informasi dalam Proses rekomendasi Direktur Jendral Pendidikan Tinggi, jelas Amir Luthfi.

Selain itu, dia juga mengucapkan terimakasih atas partisipasi semua pihak,sehingga STIKES dan STKIP bisa seperti saat ini. Ke depan, “Kami akan tetap meningkatkan mutu lulusan perguruan tinggi ini dengan keunggulan tersendiri sehingga  dapat berkompetitif dalam lapangan kerja maupun untuk berwirausaha bagi setiap alumni yang ingin mandiri, ujarnya.

Bicarakan Kewiarusahaan

Sementara   itu,  pada tempat yang sama,  tiga   pakar   dalam   bidang   pendidikan,   masing-masing Sekretaris   Kopertis   Wilayah   X,   Drs.  Hanafi,   MS,   Dirjen   Pembelajaran   dan Kemahasiswaan Kementrian Ristek Dikti, Dr. Ir.  Paristiyanti Nurwardani, MP, danProf. Dr. Ardianto Ahmad, MT tampil sebagai pembicara. Ketiga pakar tersebut, membahas dan membicarakan tentang   kewirausahaan.   Artinya,   lulusan   dari  sebuah   perguruan   tinggi,   tidak semuanya akan menjadi  pegawai negeri, tetapi terrbuka   peluang untuk mereka berusaha atau berwirausaha.

Menurut Hanafi dalam pidatonya, pihak STIKES dan STKIP harus terus meningkatkan daya saing lulusannya. Agar mampu bersaing dengan pihak lain, wajib melaksanakan berbagai kegiatan yang menunjang perguruan tinggi, terutama bagi  para dosendengan   cara  meningkatkan   penelitian, dan   pengajaran.  Para   dosen   diharapkan dapat menguasai bahasa Inggris sehingga bisa mengikuti “English for Comprence” di tingkat internasional,  dan  terus-menrus  meningkatkan   kualitas   dan   perbaikan  di berbagai aspek  dalam bidang pendidikan, ujarnya.

Sementara   itu,   dari   pihak   Kementrian Ristek Dikti   berpesan   kepada   pihak   pengelola Yayasan agar, fleksibel, Kreatif, dan Inovatif, dalam melihat peluang dalam berbagai aspek. Apalagi, Indonesia sudah masuk ke era Masyarakat Ekonomi Asia (MEA).Peluang dan kesempatan kerja akan terbuka luas di beberapa negara ASEAN. Karena itu, harus terus ditingkatkan kemampuan kepemimpinan, bahasa Inggris, penguasaan  terhadap   Ilmu   dan   Teknologi   (IT),   dan   lain   sebagainya,   kata Paristiyanti.

Di sisi lain, dalam Orasi ilmiah Prof. Dr. Ardianto Ahamad, MT menjelaskan tentang, berbagai  peluang usaha yang  bisa dikembangkan berdasarkan potensi yang ada di Riau, misalnya,  dengan tersedianya  luas kebun sawit nyaris mencapai hampir   9   juta   hektar,   adanya   potensi   minyak  dan   gas,   kehutanan   dan   lain sebagainya.

Kesemuanya itu, berpeluang utuk dapat dikembangkan kewirausahaan dan   perdagangan,   terutama   di   kawasan   ASEAN.   Prinsip   dan  konsep   dalam berwirausaha   adalah   kerja   keras.   Dalam   konteks   ini,   dapat   dicontohkan   China bahwa, keuntungan dalam berusaha, mereka gunakan untuk belanja modal, bukan untuk belanja kepentingan lainnya, kata Ardianto.

YPTT Riau Siap Jadi Universitas

Untuk menghadapi tantangan ketatnya persaingan antar lembaga pendidikan dan perguruan tinggi di Riau, Yayasan Pahlawan Tuanku Tambusai (YPTT) Riau berusaha untuk meningkatkan status dari sekolah tinggi menjadi Universitas pada akhir 2016 ini atau paling lambat pada 2017 ini. Demikian yang disampaikan oleh Yusnimar MSi, Ketua STKip YPTT Riau kepada Riau Pos, saat ditemui di kantornya, Kamis (27/10).

 Lebih lanjut Yusnimar mengungkan segala persyaratan ke arah perubahan status itu, sudah diupayakan dengan secara maksimal oleh pihaknya. Baik dari segi sumber daya pendidik yang harus memiliki pendidikan minimal S2 di berbagai bidang.

“Selain sumberdaya tenaga pendidik, kita juga telah berupaya untuk melengkapi sarana dan prasran penjunjang seperti gedung, sarana pendukung lainnya seperti labor dan lainnya kita telah upayakan,” Ujar Yusnira Msi Ketua TKIp Pahlawan Tuanku Tambusai kepada Riau pos, Kamis (27/10).(rilis)

print