Kampar, BerkasRiau.com – Barisan mahasiswa dan pemuda yang tergabung dalam organisasi Forum Kota (Forkot) Kabupaten Kampar menggelar silaturrahmi di sekretariat mereka di Jalan Ahmad Yani Bangkinang Kota, Jumat (19/6/2020) kemarin.
Disebutkan pentolan Forkot Kampar, Risko Delo SH, MH, pertemuan ini adalah silaturrahmi dalam rangka momen lebaran yang sekaligus dimaksudkan untuk menyolidkan barisan.
“Insyaalah ke depan ini kita akan eksis di Kabupaten Kampar,” cetus Risko kepada wartawan, Minggu (21/6/2020) pagi di Bangkinang Kota.
Menurut dia, banyak persoalan di Kampar yang patut untuk disorot. Namun, akibat kosongnya barisan kritis di daerah ini membuat isu-isu sensitif dan berkaitan dengan hajat hidup rakyat banyak menjadi tidak terangkat ke permukaan.
“Forkot siap mengisi kekosongan barisan kritis pada kebijakan-kebijakan Pemda Kampar yang patut kita pertanyakan,” tegas pemuda yang berprofesi sebagai pengacara ini.
Sebenarnya, tutur Risko, dirinya tidak ingin lagi terlibat pada pergerakan parlemen jalanan layaknya aktivis mahasiswa. Hanya saja sebut dia, kebutuhan dan situasi yang terjadi di Kampar membuatnya terpaksa turun gunung lagi. Risko menilai telah terjadi kekosongan barisan kritis yang dapat mengawal jalannya program-program Pemda Kampar agar terus on the track.
“Sebenarnya saya sudah di dunia baru saya sebagai seorang pengacara. Tapi situasinya yang seolah meminta saya turun gunung lagi, barisan penyeimbang jalanan di Kampar ini kosong, jadi saya akan membimbing adik-adik untuk menjalankan peran kontrol dan penyeimbang bagi Pemda Kampar,” urai Risko.
Risko menggaransi barisan Forkot yang ia asuh akan menjadi barisan yang mengkritisi secara bermartabat dan bertanggung jawab tidak partisan dan tidak pula oportunis lagi pragmatis.
Ia lalu menjelaskan, Forkot tidak akan menyorot isu remeh-temeh untuk dijadikan bahan diskusi lalu diadvokasi. Tapi sebut dia, isu yang akan menjadi konsen Forkot adalah isu-isu yang besar menyangkut kepentingan rakyat secara luas.
“Setiap isu yang kita angkat adalah isu yang besar dan subtansial. Sebelum sebuah isu yang kita advokasi akan kita kaji dan dalami lewat diskusi-diskusi mendalam dengan merujuk berbagai referensi dari berbagai sumber pembanding termasuk berdiskusi dengan para senior,” ungkap Risko.
Risko mencontohkan, banyaknya operasional Galin C ilegal yang seolah luput dari pengawasan Pemda Kampar akan menjadi objek diskusi Forkot dalam beberapa kesempatan. Ia memastikan akan menyorot persoalan ini secara serius. Menurut informasi yang ia terima ada sekitar 58 operasional Galian C ilegal di Kampar.
“Aperasional Galian C yang ilegal dan liar akan berdampak luas terhadap lingkungan ekosistem serta pada masyarakat. Kalau ilegal siapa yang bertanggung jawab terhadap dampak lingkungan? Belum lagi potensi PAD atau pendapatan asli daerah yang bisa menguap dan justru dinikmati oleh oknum-oknum secara tidak bertanggung jawab,” tukas Risko.
Ditambahkan dia, masih banyak lagi persoalan mendasar yang akan mereka cermati ke depan ini. Ia menuturkan semua yang dilakukan oleh barisan Forkot Kampar ini semata-mata demi kepedulian mereka pada daerah ini.
“Tunggu saja aksi kita. Ini semua kita lakukan atas dasar kepedulian kita pada daerah yang kita cintai ini,” pungkas Risko Delo. (moreno)