Kampar, BerkasRiau.com – Pemilik kantin Sekolah Dasar (SD) Negeri 014 Ganting Damai Kecamatan Salo, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, di liburkan semenjak pandemi covid 19 semua sekolah di Indonesia di liburkan, semenjak itu pemilik kantin ibuk Tialena, sudah mati total mata pencariannya untuk menghidupi keluarganya.
Ibu Tialena menyampaikan kepada awak media Minggu (7/6/2020) mengatakan bahwasanya semenjak sekolah SD Negeri 014 di Ganting Damai di liburkan tidak adalagi mata pencarian kami, dan kami tidak mempunyai kebun seperti orang orang lain, satu-satunya mata pencarian kami cuma berharap dari Kantin sekolah, yang menghidupi kami sekeluarga sehari hari nya, sementara Suami saya pun tidak ada pekerjaan tetap nya.”ujarnya.
Untung saja ada bantuan yang kami terima, seperti bantuan pangan non tunai (BPNT) dari dinas sosial. selama covid 19 ini kami mendapat kan sudah dua kali, itu pun berupa beras, telur, ikan tri dan kacang hijau.
Di jelaskan lagi oleh buk Tialena, kami punya anak tiga satu yang paling kecil masih balita umur 8 bulan dan kami mempunyai tanggungan kredit sepeda motor dan keredit mingguan dari Bank BPTN,”ungkapnya.
Terkadang kami, meminjam beras dan uang untuk beli susu dan bubur balita sama tetangga, untung saja kami bertetangga berhubungan baik, Alhamdulillah di pinjamkan. Kami berharap kepada pemerintahan desa Ganting Damai, Camat dan Dinas terkait, untuk bisa meringankan beban kami ini sampai sekolah SD Negeri 014 di buka kembali belajar dan mengajar seperti biasa nya.
Selanjutnya awak media konfirmasi lewat via telepon kepala Dinas Sosial Kabupaten Kampar, Zamzami, mengatakan memang betul, bantuan pangan non tunai (BPNT) dari Dinas Sosial, itu di data oleh Pusdatin, dan nanti kalau mempunyai balita, datanya akan kita masukkan, untuk mendapatkan bantuan Program Keluarga Harapan (PKH), bantuan tersebut, akan berlanjut untuk seterusnya.
“Berbedah dengan bantuan. Macam bantuan langsung tunai dana desa (BLT-DD) kalau BLT desa, itu bisa dapat tiga bulan atau sampai enam bulan, kalau bantuan pangan non tunai BPNT ini kalau memang mempunyai balita kita masukkan ke PKH, bantuan ini akan berlangsung panjang,” pungkasnya.(Sanusi)