Friday , February 7 2025
Home / Daerah / KEPULAUAN MERANTI / Warga Tionghoa Selatpanjang Sambut Imlek dengan Tadisi Cian Cui

Warga Tionghoa Selatpanjang Sambut Imlek dengan Tadisi Cian Cui

SELATPANJANG, BerkasRiau.com – Bermacam-macam cara dilakukan masyarakat Tionghoa untuk menyambut Tahun Baru Imlek, berbagai daerah mempunyai berbagai tradisi unik dan menarik. Salah satu tradisi unik yang dialakukan oleh masyarakat Kota Selatpanjang, Kepulauan Meranti adalah perang air atau yang lebih dikenal dengan nama Cian Cui.

Perayaan Imlek di Kota Selatpanjang Kepulauan Meranti, Riau, selalu dilengkapi dengan kegiatan perang air selama enam hari. Untuk tahun 2017 ini hari pertama Imlek jatuh pada hari Sabtu 28 Januari – 2 Februari  2017 (2568 Imlek).

Festifal Cian Cui ini merupakan perayaan selama Hari Raya Imlek, dimana  mereka berkumpul di pinggiran jalan, para masyarakat melakukan Pesta Air dengan menggunakan becak motor keliling kota dan sebagaian juga ada berdiri di sepanjang jalan melempari yang datang dengan becak.

Mereka saling berperang air dengan menggunakan senjata air mainan anak-anak, ada juga yang menggunakan ember, air kran, tak jarang juga ada yang menggunakan plastik dan balon yang sudah diisi dengan air di dalamnya sebagai senjata. Maka jangan heran jika mendapati Kota Selatpanjang dipenuhi dengan plastik-plastik dan balom bekas Perang Air di sepanjang jalan.

Pada festival Cian Cui ini, masyarakat yang merayakan Hari Raya Imlek  mandi air sepanjang hari. Selama lebih kurang 6 hari berturut-turut mereka melakukan event Perang Air  yang mana masyarakat tionghoa menyebut dengan istilah festival Cian Cui. Festival Cian Cui diikuti oleh wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara. Festival Cian Cui ini akan diakhiri dengan pesta kembang api dan petasan yang sangat meriah.

Dalam perang air tersebut tidak ada istilah menang dan kalah, tetapi perayaan ini hanya untuk mempererat tali persaudaraan di kalangan masyarakat tionghoa dan menambah keseruan atau kegembiaraan di hari raya imlek.

Awalnya tradisi ini dikenal dengan Perang Air, tetapi mulai tahun 2016 lalu dilakukanlah pergantian nama menajdi Cian Cui. Pergantian nama itu digelar dalam sebuah acara peresmian di teras Hotel Grand Meranti, Jalan Kartini, Selatpanjang, Kepulauan Meranti, Riau.

Hadir pada saat itu Kapolres Kepulauan Meranti, AKBP Zahwani Pandra Arsyad SH MSi, Ketua PHRI Meranti, Raden Uyun Permadi Salis, Kadisparekraf, Fahmizal diwakili Kasi Pengembangan Pasar Pariwisata, Yul Akhyar, GM Garuda Indonesia Pekanbaru, Dedi Setiadi, dan beberapa anggota DPRD Meranti, Lindawati, Dedi Putra SHi, Asmawi, dan Taufiek. (red/lkc/ejn).

print