BANGKINANG(BerkasRiau.com) – Jalan-jalan dalam rangka Bimbingan Tekhnis (BIMTEK) BPMPD, Kades, Sekdes, BPD dan bendaharwan Desa ke Bali dan Lombok amat mengusik rasa keadilan masyarakat.
Demikian yang disampaikan Budi Hendra salah seorang warga Bangkinang kepada wartawan, Selasa (21/11) di Bangkinang.
“Tidakkah mereka punya rasa empati di tengah kesusahan yang dialami masyarakat saat ini. Dimana hati nurani dan rasa kemanusian mereka, sehingga mereka bisa enak-enak jalan-jalan ke Lombok dan Bali sedang masyarakat menjerit untuk cari makan,” sebut Budi.
Dijelaskan Budi, pada prinsipnya, dia tidak menyalahkan Bimtek yang dilakukan oleh rombongan BPMPD dan pejabat di desa, karena ini memang dibutuhkan. Hanya saja, apakah harus jauh-jauh ke tempat seelit Bali dan Lombok.
“Kalau hanya untuk Bimtek, kenapa tidak di Kampar saja, di Bangkinang kan bisa. Uang beredar disini. Untuk pembicaranya bisa kita undang. Atau paling elit juga ada Hotel Labersa yang tempatnya juga di Kampar,” beber Budi.
Budi juga menyebut, sejatinya perjalan ke Bali dan Lombok dalam rangka Bimtek ini telah mencederai rasa keadilan masyarakat.
“Paket perjalan Bimtek ini disinyalir adalah proyek besar. Siapa yang mendapatkan. Apakah sesuai dengan spek perjalan yang telah ditentukan atau tidak. Standar keamanan, keselamatan, kenyamannya harus jelas. Kalau terjadi sesuatu siapa yang mesti bertanggung jawab,” pungkas Budi. (ek)
Editor: Defrizal