Tuesday , June 24 2025
Home / SosDikBud / Hasil UN SMP, Kampar Peringkat Lima, Prestasi Menurun jadi Bahan Evaluasi

Hasil UN SMP, Kampar Peringkat Lima, Prestasi Menurun jadi Bahan Evaluasi

BANGKINANG, BerkasRiau.com – Hasil ujian nasional (UN) tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) diumumkan serentak pada Jumat (2/6) di Kampar. Dari hasil UN SMP tersebut, terlihat prestasi Kabupaten Kampar menurun dari tahun sebelumnya.

Kabid Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kampar, Nila Kusumawati menjelaskan, pada tahun 2016, hasil UN SMP di Kampar mendapat peringkat tiga se kabupaten/kota di Riau. Sedangkan tahun ini, hasil Ujian Nasional Berbasis Kertas dan Pensil (UNKP), berada di peringkat lima di Riau.

Dijelaskannya, untuk peringkat satu diraih oleh Kabupaten Indragiri Hilir dengan nilai 253,33, disusul peringkat dua oleh Kabupaten Pelalawan dengan nilai 228,90, peringkat tiga Kota Pekanbaru dengan nilai 223,51.

Selanjutnya pada peringkat empat Kabupaten Bengkalis dengan nilai 218,38 dan peringkat lima Kabupaten Kampar dengan nilai 217,61. Di bawah Kabupaten Kampar ada Kabupaten Kepulauan Meranti dengan nilai 215,86.

Sedangkan untuk hasil Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), Kabupaten Kampar berada di peringkat tujuh se Riau. Di mana, untuk UNBK ini, hanya diikuti oleh 8 kabupaten/kota di Riau. Artinya, Kampar berada di posisi dua terakhir. Di bawah Kampar ada Kabupaten Rokan Hulu dan di atas Kampar yakni peringkat enam ada Kabupaten Indragiri Hilir.

“Kita bangga dengan hasil ini. Walaupun peringkat UNKP kita turun dari tahun lalu, kita senang dengan hasil ini. Karena UN SMP di Kampar sudah kita laksanakan sesuai dengan moto kita yakni ‘prestasi penting, jujur lebih utama,” kata dia saat ditemui di ruangan kerjanya, Jumat (2/6).

Sedangkan untuk UNBK, Kampar yang berada pada posisi tujuh, karena Kabupaten Kampar baru pertama kali melaksanakan UNBK ini. “Jadi dengan hasil ini, menjadi bahan evaluasi bagi kita. Mana letak kekurangan kita, itu kita perbaiki. Makanya, kita memang benar-benar menekankan kejujuran ini, untuk mengukur kemampuan kita yang sebenarnya,” jelasnya.

Hasil ini katanya, akan disinkronkan dengan hasil uji kompetensi guru (UKG). Dengan begitu, Disdikpora akan memotivasi guru untuk meningkatkan kemampuan mengajar. “Untuk memperbaiki ini, kita butuh dukungan semua pihak. Baik guru, siswa dan orangtua murid,” kata Nila.

Terkait dengan jumlah siswa yang tidak lulus, dia belum menerima laporan dari pihak sekolah. Dia berjanji, dalam waktu dekat laporan akan diterimanya. Katanya, yang menentukan kelulusan adalah kepala sekolah. “Jadi UN ini tidak menentukan kelulusan. Kelulusan itu ada di tangan kepala sekolah,” ujarnya.

Sebagaimana diketahui, di Kabupaten Kampar tercatat pada UN SMP diikuti oleh 13.087 siswa. Berdasarkan data Disdikpora, UN dilaksanakan di 204 sekolah. Terdiri dari 123 SMP negeri maupun swasta dan 81 Madrasah Tsanawiyah (MTs) negeri maupun swasta.

Sedangkan UNBK hanya bisa dilaksanakan di lima sekolah dengan jumlah peserta sebanyak 780 siswa. Terdiri dari empat negeri dan satu swasta. Antara lain, SMPN 1 Bangkinang Kota, SMPN 1 Tapung Hulu, SMPN 5 Tapung Hulu, SMPN 6 Tapung Hulu dan SMP Islam Terpadu Bangkinang.

Diumumkan Sore

Hasil kelulusan UN tingkat SMP di Kampar, diumumkan pada sore hari. Menariknya, pengumuman ini diberitahukan langsung kepada orangtua siswa melalui pesan singkat (SMS). Ada juga amplop pengumuman yang langsung diserahkan ke orangtua.

“Kita lakukan hal seperti ini, untuk mencegah agar tidak adanya coret-coret baju dan konfoi-konfoi di jalanan. Tapi dari pengalaman kita, tahun kemarin tidak ada yang coret baju dan konfoi,” kata Kabid Dikmen Disdikpora Kampar, Nila Kusumawati.

Untuk teknis pengumuman ini kata Nila, diberikan kewenangan kepada kepala sekolah masing-masing. Begitu juga dengan sanksi bagi yang tetap melakukan aksi coret-coret dan konfoi di jalanan.

“Kita sudah sampaikan kepada kepala sekolah, kita sudah mewanti-wanti untuk tidak coret baju dan konfoi-konfoi. Untuk sanksi, kewenangan kepala sekolah. Anak-anak harus menyadari hal yang positif dan negatif. Mana yang baik, mana yang buruk. Karena kita sudah terapkan pendidikan yang jujur,” tandasnya.(def)

print