BANGKINANG, BerkasRiau.com – Lemahnya pengawasan mahasiswa XIII Koto Kampar terhadap aktifitas galian c yang selalu menelan korban kecelakaan tunggal, sangat disayangkan oleh masyarakat setempat. Seperti halnya yang disampaikan oleh salah seorang pemuda Batu Bersurat, Defrizal.
“Kemana gerakan mahasiswa XIII Koto Kampar dan Koto Kampar hulu? Apakah mereka tidak sadar yang banyak menjadi korban itu adalah kalangan mahasiswa,” katanya ketika dikonfirmasi wartawan, Selasa (25/4/2017).
Menurut ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) Partai Gerindra Kecamatan XIII Koto Kampar itu, semenjak aktifitas galian c berjalan pada beberapa tahun lalu, hingga sekarang sudah banyak hak masyarakat yang dirampas oleh para pengusaha, namun sampai sekarang tidak ada mahasiswa yang berani untuk mengambil kebijakan memperjuangkan hak masyarakat.
“Apakah tidak ada mahasiswa XIII Koto Kampar dan Kampar hulu itu,? Kalau memang ada mengapa mereka hanya tutup mata melihat kondisi seperti itu. Memang kalau kecelakaan itu tidak bisa kita hindari karena itu adalah musibah, tapi penyebabnya adalah ulah dari aktifitas galian c,” sebutnya.
Sekedar diketahui, Tumpukan batu krikil milik pengusaha yang tidak bertanggungjawab di Desa Binamang, Kecamatan XIII Koto Kampar tepatnya di Jalan Raya Candi Muara Takus sudah membuat pengendara sepeda motor berjatuhan.
Ha itu terbukti pada Sabtu, (22/4/2017) sore. Dalam jarak 30 menit dua orang pengendara sepeda motor dari arah Bangkinang menuju Candi Muara Takus terplontar di badan jalan, setelah memanjat tumpukan batu yang dibuang oleh sopir truk pengangkut materil batu itu di tengah badan jalan.
Menurut informasi yang dihimpin BerkasRiau.com dari salah seorang warga yang tidak ingin disebutkan namanya. Tumpukan batu tersebut memang sudah banyak menelan korban.
Batu yang sering dibuang oleh sopir karena rusak sangat menggagu kelancara jalan.
“Kalau kecelakaan disini sering terjadi, seperti orang sakit minum obat 3 x sehari,” kata lelaki berkumis tebal itu ketika diwawancarai dijalan yang tidak jauh dari makam Syeh Abdul Gani tersebut.
Menurutnya Dua orang korban tersebut, Seri (18) warga Desa Pongkai Istikoma, dan lelaki paruh baya yang belum sadarkan diri belum diketahui identitasnya.
Dari pantauan BerkasRiau.com, kedua korban kecelakaan itu dilarikan kerumah sakit puskesmas induk XIII Koto Kampar untuk mendapatkan perawatan intensif.
Reporter: Syailan