Friday , April 18 2025
Home / Daerah / K A M P A R / Terkait Pencalonan Bupati, Ardo: Saya Tidak Gila Jabatan

Terkait Pencalonan Bupati, Ardo: Saya Tidak Gila Jabatan

BANGKINANG, BerkasRiau.com – Mungkin banyak dari masyarakat yang bertanya, apakah Rahmad Jevary Juniardo atau Ardo akan kembali maju pada Pemilihan Kepada Daerah (pilkada) Kampar Tahun 2022 mendatang?

Kami berkesempatan bertanya langsung perihal ini kepada putra kedua dari pasangan Jefry Noer dan Eva Yuliana ini, Kamis (11/6/2022) sore.

Apakah Ardo akan maju pada Pilkada Kampar Tahun 2022 nanti?

Sejenak tertegun sembari melemparkan pendangan ke ramainya lalu lalang masyarakat kota Bangkinang sore itu, pria yang kini sedang menanti kehadiran anak pertamanya ini menjawab, kalau dirinya tidak lah gila jabatan.

“Yang bisa saya jawab untuk saat ini, saya tidak gila jabatan. Artinya,  jadi bupati atau tidak, saya tetap akan berbuat untuk masyarakat Kampar. Itu dulu yang perlu saya sampaikan,” ujar dia.

Ardo menjelaskan, sikap itu dirasa perlu ia sampaikan agar publik tidak beranggapan kalau dirinya saban hari hanya berorientasi pada jabatan, kekuasaan dan uang semata.

Lalu, kalau begitu, akan seperti apa Ardo membuat keputusan dalam helat pilkada mendatang, maju atau tidak?

Sembil tersenyum ringan, Ardo menegaskan, sikap dia saat ini masih sebatas sikap Ketua Partai Demokrat. Dimana kata dia, Demokrat saat ini memiliki 6 kursi di DPRD Kampar sama dengan jumlah perolehan kursi Partai Golkar dan Gerindra.

“Tentu posisinya dengan perolehan kursi itu kita akan mengusung calon bupati. Hanya, dinamika politik ke depan ini sangat dinamis. Segala sesuatunya masih sangat mungkin terjadi,” jawabnya.

Kalau tidak bernafsu nyalon bupati, bagaimana kalau Ardo buka peluang jadi wakil bupati, mungkinkah hal itu akan terjadi?

“Sekali lagi saya tegaskan, saya siap jadi apa saja demi kebaikan masyarakat. Yang saya pikirkan, jadi apa saja Ardo, asal demi kebaikan masyarakat, saya pasti siap,” ucap dia.

Ditambahkannya, keputusan akan menjadi calon bupati atau wakil bupati belum bisa ia pastikan.

“Masih jauh bang. Sabar saja, pada waktunya seperti apa sikap kita, akan kita sampaikan kepada kawan-kawan media,” ujar Ardo.

Kalau umpanya, keinginan masyarakat kuat agar Ardo maju lagi jadi bupati, seperti apa Ardo menyikapi aspirasi itu?

“Kalau soal itu, tentu kita lihat dulu, sejauh mana dukungan masyarakat itu adanya. Apakah kuat atau tidak. Harus kita ukur, ada tim kajiannya. Lalu kemudian kita pelajari dengan seksama hasil kajian itu, dengan kondisi jiwa yang tenang, tidak emosional serta tidak ambisius,” urai Ardo.

Katanya, besar tidaknya dukungan masyarakat bisa dilihat. Ia mencontohkan, situasi yang sama pernah dialami Jefry Noer ketika ingin kembali maju pada pilkada 2010 silam.

“Pada waktu itu (tahun 2010), masyarakat menilai tidak ada perubahan yang signifikan pada kesejahteraan dan kondisi ekonomi sosial masyarakat, lalu masyarakat kembali menginginkan Pak Jefry memimpin lagi. Dan Pak Jefry waktu itu, tetap melakukan kajian sejauh mana dukungan masyarakat itu ada. Terbukti, hasilnya Pak Jefry menang mayakinkan waktu itu,” ungkap dia.

Menurut Ardo, situasi pada 2021 nanti, meski tidak akan persis sama dengan 2010, secara garis besar tidak jauh berbeda. Bola mandat itu ada sepenuhnya di tangan rakyat. Jika kondisi masyarakat pada kurun waktu empat tahun ini semakin baik ekonominya, tentu mereka bisa merasakan.

“Jika masyarakat merasa empat tahun ini kondisinya tidak baik, tentu masyarakat akan jujur pada kondisi mereka. Kalau masyarakat melihat pembangunan tidak berjalan sesuai harapan mereka, tentu akan terlihat pada arus dukungan politik mereka akan kemana,” ucap Ardo.

Menurut dia, sejauh mana rezim saat ini menunaikan janji-janji kampanyenya akan dinilai masyarakat. Saat kampanye dulu sempat dijanjikan pembangunan infrastruktur yang masif dan perbaikan ekonomi untuk masyakat mampu direalisasikan apa tidak. Masyarakat yang merasakan dan akan memberikan penilaian. Menurut hemat Ardo, masyarakat akan memberikan penilaian objektif dan apa adanya.

“Yang paling penting itu, apakah masyarakat Kampar merasa kesejahteraan mereka meningkat apa tidak selama empat tahun ini. Itu akan sangat menentukan arah dukungan politik mereka,” tutup Ardo. (moreno)

print