Monday , April 21 2025
Home / Daerah / K A M P A R / Kontraktor Kampar Keluhkan Proses Lelang yang “Dicicil-Cicil”

Kontraktor Kampar Keluhkan Proses Lelang yang “Dicicil-Cicil”

BANGKINANG, BerkasRiau.com – Pada Senin (9/3/2020) awal pekan lalu, hampir seratusan kontraktor Kampar mendatangi Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kampar.

Mereka mengeluhkan berbagai persoalan yang mereka rasakan selaku penyedia jasa konstruksi lokal. Di antara keluhan mereka ialah adanya indikasi “suap” bila ingin mendapatkan proyek. Selain itu, mereka menuding adanya permainan tidak sehat dalam proses lelang/tender proyek dan berbagai persoalan lainnya.

Di samping persoalan yang diungkap di atas, ada persoalan lain yang dikeluhkan rekanan kontraktor. Seperti apa yang diungkapkan Irwansyah ini. Ia mengeluhkan proses lelang paket pekerjaan di Kampar yang dikeluarkan secara “dicicil”.

Dia berharap, proses lelang pekerjaan ini dilakukan maksimal 2 gelombang saja untuk memudahkan para kontraktor dalam menawar. Sekaligus kata dia, langkah ini untuk meminimalisir biaya penawaran yang harus dikeluarkan para rekanan.

“Kalau diangsur 5, nanti keluar 5. Sudah 10. 10 kalah, Kalau 1 penawaran biayanya 2,5 juta, sudah 25 juta ketua. Tolong dikasi tau ke OPD. Kalau OPD ini tidak mampu, sebagai fungsi pengawasan DPRD ini, kasi tau bupati. jangan diam. Ini sama kami berani, sama bupati nggak, sama juga bohong,” beber Irwansyah.

“Ini (diangsur), sampai lebaran masih keluar juga lagi. Jadi tolong lah,” ucap dia.

Lanjut Irwansyah, kalau proses lelang ini diselenggarakan serentak, para kontraktor, mungkin bisa berlaku adil pula sesama mereka demi kebersamaan serta demi pemerataan distribusi paket proyek.

“Jika kami sudah nawar di paket a, mungkin kami tidak akan ikut nawar lagi di paket b,” ujar Irwansyah mencontohkan.

Menurut Yasir Tabano, kedatangan mereka ke Gedung DPRD pekan lalu itu adalah reaksi dari situasi yang terjadi dewasa ini terkait dunia jasa konstruksi di Kampar yang ia klaim kurang berpihak kepada mereka selaku pemborong lokal.

“Situasinya sudah amat genting dari yang pernah ada. Makanya kita lakukan ini,” tegas Yasir.

Lagipula lanjut Yasir, umumnya kontraktor lokal Kampar ini adalah kontraktor kecil yang dalam melakukan aktivitas jasa konstruksinya bertujuan untuk membeli beras alias untuk makan.

”Kita nyari kerja ini dinda, bukan untuk kaya. Tapi ini untuk makan,” ungkap Yasir usai RDP. (Moreno)

print