BANGKINANG, BerkasRiau.com – Ormas Gerlamata (Gerakan Lawan Mafia Tanah) provinsi Riau dan Masyarakat yang tengah memperjuangkan lahan 2.500 di Kota Garo, Kecamatan Tapung Hilir, Kabupaten Kampar mengaku Kecewa berat kepada Pj Bupati Kampar Muhammad Firdaus selaku kepala Daerah. Kekecewaan itu disampaikan oleh Bendum Gerlamata, Ikhsan Arif Suzaki, Aktivitis Agraria yang sejak awal di percaya masyarakat mengadvokasi perjuangan masyarakat tersebut(17/11/2023).
Ikhsan menyampaikan Usia perjuangan Advokasi Lahan masyarakat yang sudah satu tahun ini, tetapi hasil mediasi berujung Pemkab Kampar melalui Forkopimda meminta masyarakat melapor ke jalur peradilan.
Hal ini pun bukan tanpa sebab karena lahan sawit seluas 2.500 Hektar yang dikuasai oleh segelintir orang tersebut merupakan kebun Sawit Aktif, sementara berperkara di jalur peradilan masyarakat pesimis, Akibat adanya Krisis Kepercayaan yang tinggi.
“lagi – lagi masyarakat menelan pil pahit setidaknya Pemkab Kampar memahami masyarakat ketika berperkara di jalur peradilan, ada konsekuensi yang mesti di tanggung masyarakat kecil, mulai dari sewa pengacara, belum lagi hilangnya kepercayaan masyarakat ketika berperkara ke jalur peradilan. ” Ujar Ikhsan Kepada Wartawan, Jum’at (17/11/2023).
Ikhsan menilai pemkab. Kampar sudah gagal membantu masyarakat, untuk itu Dengan adanya situasi ini, Gerlamata tutur Ikhsan , persoalan ini akan kembali mereka bawa ke Jakarta untuk diadukan ke Presiden Jokowi. Gerlamata akan meminta Jokowi lewat Kemendagri untuk mengevalusi segera posisi Firdaus sebagai Pj Bupati Kampar karena dianggap tidak serius menyelesaikan sengketa lahan yang terjadi di Kampar.
Adapun Undangan Mediasi di hadiri unsur forkopimda yaitu Asisten 1 Bidang Pemerintahan Kampar, Dinas Perkebunan Kabupaten Kampar, Kesbangpol Kampar Kodim 0313 Kampar, Perwakilan Kejari Kampar, Anggota Polres Kampar, BPN Kampar berikut perwakilan Gerlamata dan Masyarakat Desa Kota Garo. (san).