Pangkal Pinang, BerkasRiau.com – Indonesia merupakan suatu negara yang sangat kaya akan keanekaragaman budaya, hal ini dikarenakan Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa dimana masing-masing suku bangsa tersebut memiliki perbedaan dan keunikan baik dari segi bahasa daerah, adat istiadat, kebiasaan, dan berbagai hal lain yang memperkaya keanekaragaman dari budaya Indonesia itu sendiri, tak terkecuali di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel).
Terkait hal ini pula, Kantor Berita Online Bangka Belitung (KBO Babel) dan Pemerhati Jurnalis Siber (PJS) Babel menggelar kegiatan seminar terbuka dengan mengusung tema ‘Melalui Keragaman Budaya Daerah Kita Harmonikan Bhineka Tunggal Ika Dalam Menjaga Persatuan & Kesatuan Dalam Bingkai NKRI’.
Rencana seminar ini diagendakan pada Jumat (16/13/2022) siang dimulai pukul 13.30 WIB bertempat di Makorem 045/Garuda Jaya (Gaya). Dalam kegiatan seminar terbuka ini pihaknya mengundang sejumlah narasumber atau pemateri antara lain Kapolda Bangka Belitung (Irjen Pol Yan Sultra), Komandan Korem 045/Garuda Jaya (Brigjen TNI Ujang Darwis MDA), Tokoh Lembaga Adat Melayu Bangka Belitung (Prof Dr Bustami Rahman MSc) dan seorang Budayawan/Pemerhati Sosial, Ahmadi Sopian dan Husein Soengki (wartawan Senior TVRI) yang akan memandu acara seminar tersebut
Selain itu pihak KBO & PJS Babel selaku inisiator acara seminar terbuka pun mengundang pula mantan Kapolda Jawa Barat sekaligus tokoh budaya nasional, Irjen Pol (Purn) Anton Carliyan termasuk seorang praktisi dari dunia Pers yakni Mahmud Marhaba S.Pd kini menjabat selaku ketua umum Pemerhati Jurnalis Siber (PJS).
Ryan Augusta Prakasa selaku pihak penggagas acara seminar mengatakan jika mengelola perbedaan budaya merupakan sebuah keniscayaan bagi tegaknya persatuan dan kesatuan bangsa, bahkan menjadi hal yang menarik untuk mengelola budaya dalam sebuah keharmonisan di tengah keberagaman.
Menurutnya mengabaikan budaya dapat berakibat pada terampasnya hak atas kebudayaan tersebut. Oleh karena itu, wartawan senior ini mengajak seluruh peserta seminar untuk menyadari betapa indahnya kebudayaan Indonesia.
“Kita harus melindungi, melestarikan, serta mencintai kebudayaan Indonesia,” tegasnya.
Selain itu dikatakannya jika kebudayaan memiliki peran strategis bagi sebuah bangsa. Dengan menjadi satu kesatuan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia, berbagai macam budaya Nusantara menjadi suatu kekayaan Indonesia.
“Budaya juga menjadi alat untuk mempererat persatuan dan kesatuan Indonesia. Jadi keberagaman budaya bukanlah suatu hal yang memecah persatuan dan kesatuan,” tuturnya.
Sebenarnya menurut Ryan, bukan hanya tugas pemerintah untuk menjaga budaya kita, tapi seluruh lapisan masyarakat khususnya warga Indonesia agar memuseumkan budaya tersebut dalam diri atau dalam ingatan kita dengan mempelajarinya.
“Mari kita sama-sama jaga dan lestarikan budaya Indonesia agar dunia bisa melihat bahwa Indonesia sebagai negara besar dan kaya kebudayaannya. Ada pepatah yang mengatakan bahwa Bangsa yang besar adalah bangsa yang dapat menghargai kebudayaannya sendiri,” pungkasnya.
Ia menambahkan kegiatan seminar juga didukung sejumlah organisasi Pers di Provinsi Babel antara lain Pemerhati Jurnalis Siber (PJS), Perkumpulan Jurnalis Indonesia Demokrasi (PJID) Babel dan Perhimpunan Wartawan Republik Indonesia (PWRI) Babel.
“Mari hadiri acara seminar terbuka ini dan mari pupuk rasa persatuan dan kesatuan dalam bingkai NKRI tercinta ini,” harap Ryan seraya menambahkan jika masyarakat umum berminat atau ingin mengikuti kegiatan seminar ini dapat menghubungi nomor layanan panitia acara : 0812-7101-7788/081-2781-4265. (KBO Babel)