ROHIL,BerkasRiau.com – Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) pusat melaksanakan kegiatan secara langsung dalam percepatan rehabilitasi penanaman hutan Mangrove di Kabupaten Rokan Hilir, Riau.
Pelaksanaan percepatan rehabilitasi tersebut dengan cara penanaman bibit Mangrove yang dilakukan pada Kamis pagi, 23 September 2021 di Pulau Halang Belakang, Kecamatan Kubu Babussalam (Kuba).
“Hari ini kami datang ke Pulau Halang ini tujuan utamanya untuk percepatan pembayaran upah kerja dalam kegiatan percepatan rehabilitasi penanaman hutan Mangrove di Rokan Hilir,” kata Staff Pokja Rehabilitasi Mangrove Wilayah Sumatera BRGM, Lutfiah Surayah saat ditemui awak media, Kamis.
Menurut dia, kegiatan rehabilitasi percepatan penanaman hutan Mangrove itu, untuk penanaman secara serentak di seluruh Indonesia, hal itu sebelumnya juga sudah adanya arahan langsung dari Direktorat Jendral Pengendalian Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (PDASHL).
Penanaman hutan Mangrove tahun 2021 ini di Riau perkembangan dari realisasi keuangan jelasnya, target rehabilitasi seluas 5.050 hektare dan yang tertanam hampir 50 persen, penanaman itu sekitar 2.225 hektare yang ada tersebar di 6 kabupaten kota Provinsi Riau, Dumai, Rokan Hilir, Inhil, Kepulauan Meranti, Bengkalis dan Kabupaten Siak.
Sedangkan untuk anggaranya yang seharusnya dari 100 persen terangnya, masih terealisasi hanya 29 persen, namun untuk rencana mempercepat program pemulihan ekonomi nasional tersebut, karena belum cairnya anggaran untuk upah ke masyarakat.
“Kalau bapak presiden Jokowi, penanamanya di Cilacap. Nah untuk arahanya penanaman secara serentak di seluruh Indonesia, trutama untuk memberdayakan kelompok kelompok yang telah dibentuk dan ikut serta dalam kegiatan rehabilitasi hutan Mangrove bersama BRGM,” katanya.
Program pemangrov ini lanjutnya, asal muasal nya karena adanya pandemi covid-19 tahun 2020, akan tetapi program nasional ekonomi tersebut belum secara merata atau meluas, seperti di Riau misalnya hanya mendapat 250 sampai 300 haktare lahan penanaman tahun 2020 lalu.
Untuk rehabilitasi penanaman tahun 2021 sambungnya, presiden jokowi memandatkan kepada pimpinan BRGM dengan target 83000 haktare. Namun setelah refocusing menjadi 33000 haktare di seluruh Indonesia.
Tambah Lutfiah, kegiatan pelaksanaan rehabilitasi mangrove di Kabupaten Rokan Hilir dengan target lahan seluas 580 haktare dan penanaman bibit berjumlah 1.927.200 yang melibatkan 21 kelompok tani hutan (KTH) masyarakat setempat.
“Kami berharap dengan adanya anggota koordinator pendamping desa, koordinator lapangan bisa membatu percepatanya di lapangan,” ujarnya.
“Intinya itu ya, yang pertama membantu masyarakat supaya berdaya, terus dalam menghadapi Pandemi bisa ada pertahanan. Jadi perputaran uang ada di masyarakat, disamping itu tentunya yang paling utama juga terjaga ekosistem Mangrove,” katanya.(ton)