Kampar, BerkasRiau.com – Bupati Kampar H. Catur Sugeng Sutanto bersama Gubernur Riau H Syamsuar dan Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi tinjau penyekatan kenderaan arus mudik lebaran di perbatasan Riau – Sumbar, Kamis (6/5/2021).
Ikut serta dalam peninjauan ini Kasrem 031/Wirabima Kolonel Junaidi, Sekretaris Daerah Kabupaten Kampar H Yusri, Kapolres Kampar AKBP Muhammad Kholid, Dandim 0313/KPR Letkol Leo Oktavianus Sinaga, Kepala Jasa Raharja Bangkinang dan beberapa kepala OPD Kampar terkait.
Dari pantauan jalur Riau-Sumbar, sejak pagi hingga sore terlihat semakin sepi apalagi dari ruas Rantau Berangin hingga Posko Terpadu Peniadaan Mudik dan Pembatasan Moda Transportasi di Tanjung Alai sebelum perbatasan Riau-Sumbar sangat jarang sekali kendaraan jenis mobil pribadi yang melintas.
Dari arah barat Posko Terpadu Peniadaan Mudik dan Pembatasan Moda Transportasi di Desa Tanjung Alai saat kedatangan rombongan Gubernur Riau terlihat beberapa truk dan kendaraan yang membawa berbagai kebutuhan sembako berjejer mengantre untuk diperiksa petugas.
Pemeriksaan meliputi hasil rapid tes antigen dan surat tugas bagi yang melaksanakan tugas. Beberapa petugas gabungan baik dari TNI, Polri, Dinas Perhubungan, Satpol PP termasuk beberapa personil Brimob bersenjata lengkap terlihat pro aktif menanyakan setiap kendaraan yang datang.
Gubernur Riau H Syamsuar kepada wartawan mengatakan, pelaksanaan Peniadaan Mudik dan Pembatasan Moda Transportasi di Riau pada hari pertama ini pada umumnya berjalan aman dan lancar telah berjalan sesuai amanah Menteri Perhubungan RI dimana di setiap pos dilengkapi berbagai petugas baik dari Pemda, TNI, Polri maupun petugas kesehatan. Pelaksanaan penyekatan berjalan lancar dan sesuai protap.
Gubri memuji kepatuhan masyarakat Riau terhadap imbauan pemerintah yang melarang mudik dalam rangka memutus mata rantai penularan Covid-19.
“Ucapan terima kasih bahwa mereka sudah paham dan tahu apa yang diatur pemerintah demi kebaikan kita bersama,” cakap mantan Bupati Siak ini.
Gubri kembali menegaskan bahwa tidak semua kendaraan dilarang melintas. Ada beberapa pengecualian, diantaranya kendaraan yang membawa barang-barang yang berkaitan bahan untuk pembangunan, ekonomi, makanan dan minuman serta kendaraan lain untuk kepentingan umum seperti pemadam kebakaran dan ambulan.
“Hanya saja kalau tak miliki surat hasil rapid tes antigen negatif maka kita sediakan tempat kesehatan, kita ada pengecekan antigen,” beber Syamsuar.
Sementara itu Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi menegaskan, bagi kendaraan yang dibolehkan lewat tidak dibolehkan membawa penumpang.
“Diluar itu (pengecualian) dilakukan pemutarbalikan. Ada beberapa titik perbatasan di Rohil dengan Sumatera Utara dan Inhil dengan Jambi dan exit tol kita lakukan hal yang sama,” beber Kapolda.
Ia menambahkan, sebanyak 54 pos penyekatan mulai hari ini bekerja dengan baik dan efektif dan di masing-masing wilayah di pimpin Kapolres.
Mengenai sepinya lintas barat menurut Kapolda tak terlepas dari kerjasama bersama termasuk media dan masyarakat melalui media sosial yang telah mensosialisasikan dengan gencar sejak jauh hari
“Terima kasih kepada rekan-rekan media dan media sosial. Kalau hari ini kita lihat mereka mematuhi, ni adalah kerjasama kita yang baik,” ulas Imam. (rano)