Tuesday , June 24 2025
Home / Daerah / K A M P A R / Kadis PUPR Kampar Blak-blakan Soal Proyek di Depan Kontraktor

Kadis PUPR Kampar Blak-blakan Soal Proyek di Depan Kontraktor

BANGKINANG, BerkasRiau.com – Kepala Dinas PUPR Kabupaten Kampar, Afdal, yang hadir dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dan para kontraktor mengatakan, pihaknya sudah berupaya sebisa mungkin mengakomodir para kontraktor lokal untuk mendapatkan proyek (penunjukan langsung) yang ada di instansi yang ia pimpin.

”Bupati selaku pimpinan kami waktu itu, mengatakan kepada kami, tolong dibantu, diakomodir kawan-kawan kontraktor lokal,” ujar Afdal, Senin (16/3/2020) saat RDP.

Namun demikian, pihaknya akan tetap menerapkan aturan dan perundang-undangan yang berlaku agar mutu dan kualitas hasil pekerjaan sesuai yang diharapkan.

”Saya juga ndak mau PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) saya sampai berurusan dengan hukum. Sehingga, kami lebih baik berbenturan dengan apapun, asal jangan dengan hukum. Karena kalau berbenturan dengan hukum, tantangan kita jelas, PNS kita copot,” tutur Afdal.

Afdal menjelaskan, persyaratan-persyaratan yang diberlakukan oleh PPK dilandaskan pada pertimbangan dan kekhawatiran mereka pada mutu hasil pekerjaan.

Afdal menangkap, aspirasi para kontraktor yang datang ke DPRD ini, sebenarnya adalah bagaimana bisa diperhatikan dan diakomodir untuk pekerjaan 2020 ini.

”Jujur saja, saya menangkap ini pembicaraannya, bagaimana kawan-kawan ini diperhatikan. bicara aturan, oke la, itu bunga-bunga la. Kalau kita formal, tidak ada pertemuan ini. Tidak ada ULP (Unit Layanan Pengadaan). Karena ULP tidak boleh bertemu rekanan,” ucap Afdal.

Afdal membeberkan, selaku kadis dirinya amat berat dalam mengakomodir seseorang di saat yang bersamaan harus mendepak yang lainnya dalam menentukan siapa yang akan mendapatkan pekerjaan.

”Saya ini bukan pemain. Itu bisa saya pastikan. Saya bukan pemain proyek. Kalau saya jujur, adik kandung saya saja tidak saya kasi, (seringkali) yang paling berpeluang hilang dari daftar itu, saudara atau orang dekat saya. Karena saya bisa bilang, sabar dulu. Tapi orang yang ndak saya kenal saya ndak bisa bilang begitu,” beber Afdal.

Afdal juga mengakui, banyak kontraktor yang profesional dan menjauhi budaya suap. Tapi ia juga membeberkan kebiasan buruk oknum kontraktor yang jika dipercaya mengerjakan sebuah pekerjaan, lalu “menjualnya”.

“Mutu (pekerjaan) yang paling jelek pekerjaan di PU itu, yang sering bermasalah itu, menjual proyek. (Kadang) dapat dari tangan kedua, tangan ketiga,” ungkap Afdal.

Afdal kembali menegaskan, posisinya selaku kadis sangat tidak mudah. Ia mengaku posisinya seringkali dilematis.

“Seluruh dari mata angin yang ingin diperjuangkan. Macam-macam jurusnya, itu yang harus saya hadapi,” tutur Afdal. (Moreno)

print