ROHIL,BerkasRiau.com– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rokan Hilir terus berupaya untuk meningkatkan perekonomian para masyarakat dibidang perikanan dengan memberi bantuan kepada kelompok nelayan. Hal ini semata mata untuk meningkatkan pendapatan dan taraf hidup masyarakat nelayan dan masyarakat pesisir lainnya.
Untuk itu, pemerintah daerah melalui dinas perikanan memberikan bantuan jaring kepada kepada kelompok nelayan seperti nelayan kelompok Berkah yang di Kepenghuluan Raja Bejamu, dan kelompok Matahari laut, Kepenghuluan Sinaboi, Kecamatan Sinaboi, Kabupaten Rokan Hilir, Senin (08/07/2019).
Kepala Dinas Perikanan Rohil, M Amin mengatakan, bahwa bantuan jaring yang diberikan merupakan kegiatan pertama yang dilakukan oleh dinas perikanan untuk tahun 2019 ini dan masing-masing kelompok mendapatkan 10 pcs jaring.
“Dan untuk 1 pcs jaring ini panjangnya bisa mencapai 90 meter. Kalau 10 pcs jaring itu bisa mencapai 900 meter,” ucapnya.
Amin menuturkan, nelayan yang mendapatkan bantuan ini adalah nelayan yang belum pernah mendapatkan bantuan sama sekali dan ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan nelayan itu sendiri.
“Jadi yang kita bantu ini nelayan yang belum pernah mendapatkan bantuan sama sekali, dan ini artinya nelayan tersebut betul-betul sangat membutuhkan,” katanya.
Dengan adanya penambahan jaring ini, ujarnya, otomatis diharapkan nanti hasilnya akan lebih meningkat lagi. Ia juga menjelaskan, pada serah terima bantuan itu berjalan dengan lancar, dan orang yang bersangkutan juga datang.
“Untuk yang mendapatkan bantuan ini juga sudah kita identifikasi kepada yang bersangkutan bahwa memang betul betul seorang nelayan. Mereka memiliki bot, jaring, dan peralatan nelayan lainnya,” ujar Amin.
Tambahnya, ini dilakukan agar bantuan yang diberikan tidak disalahgunakan dan bantuan ini juga sesuai dengan yang diinginkan oleh nelayan itu sendiri.
Selanjutnya, pada saat penyerahan bantuan tersebut juga dibuat surat pernyataan bahwa kelompok nelayan yang menerima bantuan jaring bersedia untuk menjaga dan digunakan dengan sebaik-baiknya tanpa disalahgunakan
Kemudian balai benih ikan (BBI) yang di kelola dinas perikanan yang berada di Kecamatan Rantau Kopar dan Kecamatan Tanah Putih Kabupaten Rokan Hilir, terus melakukan pengembangan sektor perikanan air tawar, dengan mengusung program budidaya ikan air tawar melalui unit pengembangan balai benih kan (BBI) di Rantau Kopar dan Kecamatan Tanah Putih.
Kepala Dinas Perikanan, M Amin mengatakan, saat ini pihaknya memprioritaskan program budidaya perikanan air tawar guna untuk membuka dan menjadi peluang usaha bagi masyarakat.
Kegiatan tersebut terbukti sangat efektif seperti yang kita lakukan ditahun tahun sebelumnya hasil dari balai benih ikan air tawar ini telah berhasil disebarkan hampir seluruh kecamatan yang ada di Rokan Hilir.
“Dan telah kita distribusikan ke kolam masyarakat dengan bibit yang cepat berkembang dan bisa menghasilkan serta keuntungan bagi masyarakat itu sendiri, mengingat program budidaya ikan air tawar ini akan berpeluang demi kesejahteraan masyarakat,” ujarnya Amin, Senin (02/07).
Dia menyebutkan, dari sektor perikanan tangkap atau ikan laut saat ini telah menunjukkan tren penurunan dan tidak memungkinkan untuk bisa dihandalkan terus menerus. Dari hasil perikanan tangkap tersebut, meskipun diakui bahwa Bagansiapiapi pernah dikenal berjaya sebagai penghasil ikan terbesar pada zamannya.
Dinas Perikanan Rokan Hilir mengupayakan beberapa jenis ikan yang sangat prospek untuk dibudidaya seperti ikan nila, patin, selais, dan beberapa jenis ikan air tawar lainnya.
“Berlanjut disisi lain pola yang kita gunakan untuk pembibitan ikan air tawar dibalai benih ikan di Rantau kopar ini telah melakukan pembibitan benih ikan air tawar dan bibit bibit ikan air tawar tersebut akan menghasilkan kualitas yang baik,” katanya.
Ia menjelaskan contoh yang telah dilakukan Balai Benih Ikan (BBI) ini telah melakukan pembenihan atau pembibitan jenis ikan air tawar yaitu bibit ikan nila dengan teknis induknya dipisahkan.
Masih menurutnya, Amin mengatakan, untuk menghasilkan bibit anak ikan nila. Antara ikan jantan dan betina harus dipisahkan, setelah beberapa hari dilakukan pemindahan. Kemudian, bersama ikan jantan dan betina disatukan atau dikawinkan hingga berhasil mendapat bibit anak ikan.
“Inilah yang dinamakan bibit ikan dan bibit ikan nila tersebut sudah bisa kita salurkan ke warga masyarakat dengan cara gratis dan masyarakat cuma datang dan mengisi formulir dengan membawa KTP tiga lembar dan memberitahu berapa ukuran kolamnya,” ujarnya. (Adv).