BANGKINANG, BerkasRiau.com – Warga Desa Koto Aman Kecamatan Tapung Hilir Kabupaten Kampar – Riau sebut Sekretaris daerah (sekda) Kabupaten Kampar membohongi mereka.
Hal itu disampaikan ribuan masa aksi di depan Kantor Bupati Kampar, Senin (25/6/2018).
Koordinator aksi, Dapson kepada awak media menyampaikan bahwa warga desa tidak akan beranjak dari halaman kantor Bupati Kampar sampai ada jawaban pasti.
Dikatakan, jika perlu warga rela tidak ikut dalam prosesi pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Riau pada tanggal 27 Juni 2018.
“Warga tidak akan beranjak dari halaman kantor Bupati Kampar sampai ada jawaban pasti dari pemerintah Kabupaten Kampar,” ujar Dapson.
Disampaikan, aksi hari ini, sudah kami sampaikan satu minggu lalu kesemua pihak. Jadi kami tidak ingin lagi dibohongi, ucapnya.
Hal senada juga disampaikan tokoh masyarakat Desa Koto Aman Irfan Saputra, bahwa warga desa saat ini butuh jawaban pasti pihak Pemda Kampar.
“Kami tidak akan beranjak dari halaman kantor Bupati Kampar hingga ada jawaban pasti,” ujarnya.
Menurutnya permasalahan ini sejak masuknya PT Sekar Bumi Alam Lestari membangun kebun kalapa sawit di Desa Koto Aman dan merampas dengan paksa lahan warga seluas 1500 hektare.
Dikatakan, lahan tersebut dikuasai perusahaan belum ada ganti rugi kepada warga.
Pada tanggal 14 maret 2018 yang dipimpin oleh sekdakab Kampar Yusril dan Kadis Perkebunan Kampar, pertama, pemerintah akan melakukan langkah persuasive untuk menjembatani masalah Koto Aman dan PT Sbal
Selanjutnya, diminta perusahaan lebih persuasive dalam penyelesaian sengketa lahan dengan masyarakat
Lalu, Pemerintah menugaskan tim terpadu inventarisasi HGU sebagai tidak lanjut rapat hal itu, paling lambat akhir maret 2018 dan akan melaporkan ke Bupati Kampar hanya bualan belaka. (SY).