Tuesday , April 22 2025
Home / Daerah / K A M P A R / Kritik Dibalas DO, Mahasiswa Univ Pahlawan Tuanku Tambusai Bangkinang Kecam Rektorat

Kritik Dibalas DO, Mahasiswa Univ Pahlawan Tuanku Tambusai Bangkinang Kecam Rektorat

BANGKINANG, BerkasRiau.com – Pihak Rektorat Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai Bangkinang memberhentikan (droup out) beberapa orang aktivis kampus, akibat aksi protes terhadap kebijakan kampus yang tidak membolehkan mahasiswanya mengikuti ujian akhir semester beberapa waktu lalu.

Kebijakan kampus yang dipandang otoriter oleh pihak mahasiswa tersebut berbuntut aksi demonstrasi dan pembakaran ban bekas, Senin (26/2/2018) di gerbang masuk kampus yang terletak di Jl. Tuanku Tambusai Bangkinang tersebut.

Muhammad Ababil dari Fakultas Sains Dan Teknologi Universitas Pahlawan yang mendapatkan surat Droup Out (DO) menyebut bahwa kebijakan DO tersebut telah mencerai demokrasi.

“Undang-undang No. 9 tahun 1998 yang mengatur tentang kebebasan menyampaikan pendapat dimuka umum. Namun kenyataannya, Universitas Pahlawan mengecam tindakan mahasiswa yang melakukan demonstrasi dikampus. Yang melanggar hukum sebenarnya siapa?,” ungkap Muhammad Ababil kesal.

Salah seorang aktivis kampus Tri Wahyudi dari jurusan Teknik Informatika fakultas Sains dan Teknologi dan juga Korlap Aksi mengatakan, “Rektor Universitas Pahlawan tidak demokratis, kok mahasiswanya mengkritik mendapat balasan Droup Out. Ini kampus rasa Orde Baru aja,”.

Dikatakan Tri, mestinya pihak kampus sebelum mengeluarkan surat DO, dinasehati dulu, dibicarakan baik-baik, bukan langsung pecat.

Taufit Hidayat salah satu aktivis kampus dari Fakultas Sains Dan Teknologi juga mengatakan bahwa mahasiswa tidak akan mundur setapakpun dalam perjuangan ini.

“Ini merupakan kewajiban negara memberikan keadilan pendidikan bagi rakyat Indonesia. Jangan hanya orang berduit saja dibolehkan menempuh pendidikan tinggi, ini koreksi dan pesan dari kita untuk Mentri Pendidikan Republik Indonesia agar mengkontrol kebijakan-kebijakan yang tidak berkeadilan di Universitas Negri ataupun Swasta di Indonesia,” ungkap Taufit Hidayat.

Tri berjanji jika pihak Rektorat tidak mencabut surat DO tersebut, akan melakukan aksi di KOPERTIS Wilayah 10 dan PTUN Pekanbaru-Riau hingga tuntutan mereka dikabulkan.

Aksi demonstrasi sempat memanas ketika masa aksi memaksa menerobos masuk gedung rektorat Universitas Pahlawan yang dijaga ketat oleh Satpam Rektorat dan sempat terjadi dorong-dorongan antara masa aksi dan Satpam ketika Rektor Universitas Pahlawan keluar dari gedung rektorat.

Masa aksi tidak dapat meminta tanggapan dari Rektor Universitas Pahlawan yang keluar dari gedung Rektorat langsung pergi dengan menggunakan mobil Kijang Innova. (rls).

print