BANGKINANG KOTA, BerkasRiau.com – Semenjak Kepala Satpol PP Kampar MJ tertangkap tangan memotong honor pengamanan Porprov oleh Polda Riau pada Kamis (7/12/2017) lalu, terjadi kekosongan jabatan kepala.
Hingga saat ini, MJ yang sudah ditetapkan sebagai tersangka, masih menjabat sebagai Kepala Satpol PP Kampar. Sedangkan dia berada di balik jeruji. Tidak bisa melaksanakan tugasnya sebagai kepala.
Meski begitu, Bupati Kampar Azis Zaenal belum juga menunjuk pelaksana tugas (Plt) Kepala Satpol PP. Padahal, lembaga penegak perda ini, harus terus menjalankan tugas. Artinya sekarang, Satpol PP Kampar berjalan tanpa kepala.
“Belum ada penunjukan plt kepala,” kata Sekretaris Satpol PP Kampar, Marhajas saat dihubungi wartawan, Kamis (14/12/2017).
Meski begitu katanya, kegiatan di Satpol PP Kampar tetap berjalan dengan normal. “Ya, tetap jalan sesuai dengan fungsi masing-masing bidang,” katanya.
Saat ditanya apakah ada kendala dengan tidak adanya kepala ini, dia tertawa. Marhajas tak mau komentar soal itu. Bahkan, dengan segera dia ingin menghentikan pembicaraan dengan wartawan. “Udah ya,” sebutnya.
Sebelumnya, Sekretaris Daerah Kampar, Yusri kepada wartawan mengakui, belum menunjuk pengganti Muhammad Jamil pada jabatan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kampar.
Yusri beralasan, ditangkap dan ditahannya Jamil membuat prihatin. Sehingga penunjukan pengganti dinilai terlalu cepat. “Ibarat ada yang baru meninggal, besoknya pesta. Kan nggak baik,” katanya, baru-baru ini.
Meski begitu, Yusri memastikan pengganti Jamil secepatnya akan ditunjuk. Apalagi sekarang adalah akhir tahun. Dimana, penunjukan pimpinan Satpol PP perlu cepat dalam memperlancar penyusunan laporan tahunan. Dikatakan dia, pihaknya terlebih dahulu melakukan evaluasi.
Yusri berharap Jamil proaktif menjalani proses hukum. Ia menyerahkan sepenuhnya kepada penegak hukum yang menangani kasus yang menjerat Jamil.
Selama ditangkap sampai ditahan, Yusri mengaku telah bertemu dengan Jamil. Ditanya perkataan yang disampaikan Jamil, ia menyebut tidak ada. “Hanya diskusi aja,” katanya tanpa menyebutkan detil materi diskusi mereka.
Menurut Yusri, kejadian ini menjadi pelajaran bagi Pemerintah Kabupaten Kampar. “Semoga tidak terulang lagi,” ucapnya. Pemkab Kampar, kata dia, harus mengambil hikmah dari kejadian ini.(mai)