KAMPAR KIRI TENGAH, BerkasRiau.com – Ditemukan sesosok mayat pria di areal Kebun Sawit KKPA wilayah Desa Penghidupan Kec. Kampar Kiri Tengah, dalam kondisi sudah membusuk dengan posisi telungkup dan tengkorak kepala diposisi pinggir parit jalan, Sabtu (9/9/17) pukul 11.15 WIB.
Korban Dikenal Wahab, seorang kakek renta berusia 85 tahun yang beralamat di Desa Penghidupan Kec. Kampar Kiri Tengah Kab. Kampar.
Penemuan korban ini berawal pada Sabtu siang (9/9/2017) sekira pukul 11.50 wib, saat itu saksi Sdr. Ganda dalam perjalanan dengan mengendarai sepeda motor hendak pergi memancing ke Sungai Kampar.
Diperjalanan Ganda mencium aroma busuk bau bangkai lalu dia berhenti dan melihat ada anjing di dalam semak semak, tak berapa lama anjing tersebut lari dan Ganda melihat ada kaki manusia di semak-semak dekat pinggir parit jalan.
Saksi ini lalu memberitahu warga dan menjumpai Sdr. Risman Bakri (saksi lainnya), kemudian mereka kembali ke TKP untuk memastikan mayat tersebut, setelah yakin mereka memberitahukan kepada warga lainnya dan wargapun melaporkan kepada Kapolsek Kampar Kiri Hilir.
Kapolsek Kampar Kiri Hilir AKP Yusril bersama anggota segera mendatangi Tkp, setiba dilokasi anggota Polsek langsung mengamankan TKP, melakukan pengecekan lalu menjumpai Sdr. Arab Bairo (menantu korban) dan Sdr. Suryanto (keponakan korban) yang juga sudah datang ke lokasi penemuan mayat ini.
Berdasarkan keterangan pihak keluarga bahwa korban telah hilang dari rumahnya di Desa Penghidupan sejak hari Kamis 31 Agustus 2017 dan pihak keluarga sudah berusaha mencari tapi tidak menemukannya, pihak keluarga juga sudah memastikan bahwa mayat ini memang anggota keluarganya berdasarkan ciri-ciri fisik serta barang bawaannya saat pergi dari rumah.
Resprim Polres Kampar, setelah itu korban langsung di bawa kerumahnya di Desa Penghidupan untuk dikebumikan sesuai permintaan pihak kelurganya, pihak keluarga juga ditolak sudah otopsi dan buat surat pernyataan yang diserahkan kepada pihak Kepolisian.
Lebih lanjut disampaikan pihak keluarga korban kemungkinan besar karena penyakit yang deritanya, tambah korban sudah pikun dan sering lupa jalan untuk pulang kerumahnya, jelasnya. (rls).