BANGKINANG, BerkasRiau.com – Bupati Kampar Azis Zaenal mengaku belum mendapatkan informasi terkait adanya bangunan sekolah dasar negeri (SDN) di Kampar yang kondisinya tidak layak. Begitu juga dengan Kepala Dinas Pendidikan dan Olahraga (Disdikpora) Kampar, Muhammad Yasir yang belum tahu dengan itu.
“O, saya belum mendapat laporan dinda. Kita belum dapat laporan. Kalau itu, harus kita perhatikan lah ya. Tolong dibuat WA-nya ke saya,” kata Azis di Bangkinang (18/7), saat dikonfirmasi tentang sikapnya terkait adanya sekolah yang berlantai tanah dan berdinding anyaman bambu di Tapung Hulu.
Saat diberitahu bahwa Riau Pos telah menelusuri dan melihat langsung kondisi sekolah itu, Azis mengaku akan meninjaunya. “Nanti kita tinjau lah. Ini adalah aset kita. Muridnya anak-anak kita, cucu-cucu kita,” sebutnya.
Dia juga berjanji agar di Kampar tak ada lagi sekolah yang kondisinya tidak layak. Seperti kondisi SDN 028 dan SDN 026 Danau Lancang, Kecamatan Tapung Hulu. Di mana sekolah ini, berlantai tanah, dan berdinding anyaman bambu yang sudah rusak. “Insya Allah, tidak akan ada lagi sekolah yang berlantai tanah,” tegasnya.
Meski demikian, dia tidak menjelaskan terkait apa tindakan yang akan dilakukan oleh Pemkab Kampar dalam menindaklanjuti kondisi sekolah itu. Dia hanya akan meninjaunya. Untuk perbaikan atau pembangunan ulang bangunan sekolah, dia tidak menjelaskannya.
Sama halnya dengan Bupati, Kepala Disdikpora Kampar Muhammad Yasir juga belum mengetahui bahwa adanya sekolah yang kondisinya tidak layak. Bahkan, dia malah balik bertanya kepada wartawan, SDN apa yang berlantai tanah dan berdinding anyaman bambu tersebut.
“SD no berapa?” tanya Yasir melalui pesan singkat aplikasi whatsapp kepada Riau Pos, Selasa (18/7). Sebelumnya, Yasir juga telah dicoba dikonfirmasi melalui sambungan telepon, namun tidak bisa dihubungi.
Dalam pesan tersebut, dia mengaku akan mengecek kondisi sekolah tersebut ke lapangan. “Kita cek nanti dengan kasubag evaluasi dan monitoring,” sebutnya. Dia juga bertanya mengapa sekolah yang tidak layak tersebut tidak terpantau selama ini.
Terkait dengan sikapnya, dia mengaku akan melakukan perbaikan terhadap sekolah itu. Namun, dia tidak bisa memastikan kapan akan dilakukan perbaikan atau pembangunan bangunan sekolah itu.
“Kalau sikap kita, asal ada dana yang kita usulkan,” sebutnya. “Kita perjuangkan APBD 2018 atau bantuan pusat,” kata Yasir. Terkait berapa jumlah dana yang diusulkan tersebut, hingga pukul 17.30 WIB, Selasa (18/7), tidak ada jawaban.
Sebelumnya, dari penelusuran Riau Pos, Sabtu (15/7), setidaknya ada dua sekolah dasar negeri (SDN) di Desa Danau Lancang, Kecamatan Tapung Hulu, yang fasilitasnya sangat minim. Yakni, SDN 028 dan SDN 026 Danau Lancang. Ruang belajar muridnya semi permanen, dan berlantai tanah.
Lokasi sekolah ini, memang jauh dari pusat Pemerintah Kabupaten Kampar. Kalau berkendara dari Bangkinang Kota, akan memakan waktu sekitar 3,5 jam. Akses jalan menuju sekolah masih tanah. Belum ada aspal. Dari jalan aspal terakhir, ada setengah jam lebih melewati jalan tanah, melintasi kebun-kebun sawit. Jalan tanah ini, dinamai Jalan Mandau.
Di kilometer 40 Jalan Mandau, tepatnya di Dusun V, Desa Danau Lancang, akan ditemui SDN 028 Danau Lancang. Di sini, ada dua ruang belajar yang berlatai tanah. Dindingnya terbuat dari anyaman bambu yang tidak utuh lagi. Sudah rusak. Bolong-bolong karena rapuh. Bahkan, lebih banyak yang rusak daripada yang utuh. Sehingga jika hujan, air akan masuk ke ruangan itu.
Di SDN 026 Danau Lancang, hampir sama kondisinya. Lokasinua sekitar 8 kilometer dari SDN 028. Tepatnya di Jalan Mandau kilometer 48, Dusun V, Desa Danau Lancang, Kecamatan Tapung Hulu.
Di SDN 026 Danau Lancang ini, ada sekitar enam ruang belajar yang dibangun semi permanen. Dindingnya papan yang sudah rapuh, dan tidak ada loteng. Fasilitas meja dan bangku, juga sudah banyak yang rusak, dan tidak layak pakai.(rd)