TAPUNG HULU, BerkasRiau.com – Pengerjaan proyek pelebaran jalan Nasional (Jalinsum), di kecamatan Yapung hingga saat ini masih dikeluhkan sejumlah warga yang bermukim disepanjang jalan. Pasalnya, akibat pengerukan mesin proyek tersebut, debu menjadi beterbangan kehalaman rumah warga, hingga berpengaruh buruk terhadap perekonomian masyarakat setempat.
SL (34) salah seorang warga Tapung, mengeluhkan kondisi tersebut. Menurutnya, semenjak dimulainya pengerjaan jalan tersebut, ia menjadi kesulitan untuk melakukan aktivitas diluar rumah. Sebab, debu yang berterbangan dipinggir jalan tersebut, kerap memasuki rumah, dan menggagu kenyamanan pengendara lainnya.
“Kalau cuaca sedang musim panas, ditambah pula laju kendaraan dengan kecepatan tinggi. Maka debu proyek itu, berterbangan sampai kedalam rumah warga. Dan perekonomian masyarakat setempatpun menjadi terganggu, karena dagangan sudah diairam debu dan konsumen enggan untuk berbelanja,” katanya.
Menurutnya, tidak hanya itu saja, semenjak sudah hampir genap satu bulan pekerjaan proyek pelebaran badan jalan lintas provinsi kecamatan tapung hulu kabupaten kampar berjalan, namun realisasi penyiraman badan jalan untuk menanggulangi kabut abu tanah berpasir yang meresahkan warga sekitar dan para pengendara sepeda motor, tidak kunjung dilakukan pihak perusahaan Pemborong proyek.
“Beruntung ada hujan tadi malam dan abu jalan tidak tebal meluap, seharusnya pemborong menyirami sepanjang badan jalan yang banyak timbunan tanah berpasir untuk pelebaran, kalau sudah matahari terbit pak wah abunya sangat tebal, pengendara yang didepan hampir tidak terlihat akibat tebalnya abu jalan” terang Sl.
Menurut SL lagi, pihak pelaksana proyek dalam hal ini telah melakukan pembohongan publik, dimana pernyataan pihak pelaksana mengatakan akan melakukan penyiraman namun hal itu tidak terealisasi.
Sementara itu, mandor proyek pelebaran jalan lintas provinsi Kecamatan Tapung Hulu Indra, saat dikomfirmasi mengatakan pihak nya belum pernah melakukan penyiraman untuk menanggulangi kabut abu berpasir di sepanjang badan jalan, menurut indra penyiraman tidak dilakukan disebabkan akan mengakibatkan tanah timbun pelebaran jalan akan menurun ketinggiannya jika disirami.
” kalau badan jalan disirami pak akan mengakibatkan tanah timbun berpasir pelebaran badan jalan akan menurun ketinggiannya ” terangnya.
Indra menambahkan penyiraman tidak dilakukan dikarenakan disamping mengantisipasi menurunnya ketinggian penimbunan pelebaran badan jalan,armada pengangkut air untuk penyiraman juga sedang rusak, tidak dapat digunakan.
” disamping menjaga menyusut nya ketinggian penimbunan pelebaran badan jalan, juga berhubung karena armada kita untuk penyiraman sedang rusak maka penyiraman tidak kami lakukan ” tukas indra
Ditanyai terkait anggaran , Indra mengatakan anggaran bersumber dari apbd Provinsi , dirinya juga membenarkan bahwa untuk pelaksanaan pengerjaan proyek tersebut, juga dianggarkan untuk penyiraman badan jalan, menurut indra pihaknya akan melakukan penyiraman untuk menanggulangi kabut tebal abu tanah berpasir tersebut. (Nainggolan)