Friday , May 9 2025
Home / Daerah / K A M P A R / Lapas Bangkinang Minim Petugas dan Over Kapasitas

Lapas Bangkinang Minim Petugas dan Over Kapasitas

BANGKINANG, BerkasRiau.com – Meski telah dibangun penambahan ruangan untuk narapidana, namun Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Bangkinang masih over kapasitas. Tak hanya itu, jumlah petugas penjaga juga mengalami banyak kekurangan.

Kepala Lapas Kelas II B Bangkinang, Maman Hermawan mengatakan, saat ini tengah dibangun penambahan satu blok kamar untuk narapidana. Kapasitas bangunan tersebut bisa menampung 300 orang warga binaan. Meski telah dibangun, namun kondisi over kapasitas belum tertangani.

“Setidaknya, walau masih over kapasitas, tapi mereka bisa sedikit lapang dari pada sebelumnya. Yang biasanya satu kamar diisi oleh 30 warga binaan, setelah dibangun bisalah diisi setiap kamar 20 orang,” sebut Maman saat ditemui di ruangan kerjanya, Rabu (10/5).

Dia juga menjelaskan, saat ini jumlah narapidana di Lapas Bangkinang bertambah. Dimana, yang sebelumnya jumlah napi di Lapas ada sebanyak 846 orang, sekarang sudah menjadi 881 orang. Padahal, kapasitas Lapas ini hanya untuk 240 orang warga binaan.

“Hari Minggu kemarin, ada penambahan narapidana dari Rutan Sialang Bungkuk sebanyak 25 orang. Kemudian ada lagi penambahan 10 napi Rutan Sialang Bungkuk yang berhasil diamankan Polres Kampar. Mereka dititipkan di sini,” jelasnya.

Menurutnya, dipindahkannya para napi ini, bertujuan untuk menjaga kondusifitas di Rutan Sialang Bungkuk. Karena sebagaimana diketahui, di Rutan Sialang Bungkuk, pascakaburnya ratusan napi, kondisi menjadi panas. Untuk mencegah terjadinya hal serupa, maka sebagian dipindahkan.

“Ada juga yang dipindahkan ke Lapas Pasir Pengaraian, ada juga ke Lapas-lapas lainnya di Riau. Kita wajib untuk menerima mereka di sini. Kita semua Kalapas, dapat perintah untuk mendukung dan mengamankan pascakejadian kaburnya ratusan napi,” ujarnya.

Tak hanya over kapasitas, ternyata di Lapas Kelas II B Bangkinang juga kekurangan petugas. Di mana saat ini, ada sebanyak 49 orang petugas yang ada di Lapas, termasuk Kalapas sendiri. Dari 49 total petugas di Lapas Bangkinang, hanya 20 orang yang menjadi petugas jaga.

“Petugas jaga itu ada empat regu. Setiap regu sebanyak 5 orang. Mereka berjaga secara bergilir. Lima petugas jaga pagi, lima jaga siang, lima jaga malam, dan lima lagi libur. Artinya hanya ada sebanyak 20 orang petugas jaga,” ujarnya.

Sedangkan idealnya kata Maman, setiap regu itu harus ada sebanyak 40 orang petugas jaga. Artinya, masih ada kekurangan petugas jaga sebanyak 160 orang lagi. “Jumlah kita memang terbatas, tapi kita harus pintar-pintar dalam bertugas,” sebut Maman.

Kondisi ini tentunya rentan terjadi kaburnya narapidana. Tidak akan sanggup rasanya petugas yang minim untuk mengamankan jika para napi ini mengamuk dan kabur massal. Akan tetapi, pihak Lapas punya strategi ampuh untuk menciptakan kondusifitas Lapas.

“Kita lakukan pendekatan emosional dengan para narapidana. Walaupun mereka tahanan, mereka kita anggap saudara. Kita perlakukan mereka sebagaimana kita perlakukan keluarga kita. Karena mereka juga punya hak di sini,” jelasnya.

Selain itu, untuk mengantisipasi kaburnya napi, pihak Lapas juga telah mempertinggi bangunan pagar. Saat ini, pagar Lapas setinggi 6 meter dan bagian atasnya dipasangi kawat berduri. “Kalau mereka kompak untuk kabur, habis kita. Makanya kita lakukan pendekatan emosional,” katanya.

Pendekatan itu dilakukan dengan berbagai kegiatan. Mulai dari kegiatan keagamaan hingga kegiatan olahraga. Seperti diadakannya lomba-lomba futsal dan voly. Untuk kegiatan keagamaan, pihak Lapas mendatangkan penceramah dari Kemenag. Ini tentu bisa membina moral dan sikap mereka.

Seperti kegiatan yang dilaksanakan pada Selasa (9/5) dan Rabu (10/5) ini. Para warga Lapas bersama petugas Lapas melaksanakan doa bersama atas musibah di Rutan Sialang Bungkuk. “Kita berdoa agar tidak ada lagi konflik di Rutan Sialang Bungkuk dan Lapas ini. Kita juga berdoa, agar para napi bisa sadar dan menyerahkan diri lagi ke Rutan,” jelasnya.(def)

print