BANGKINANG, BerkasRiau.com – Kabupaten Kampar setiap tahun mengalami berbagai bencana seperti, kekeringan, tanah longsor, puting beliung, asap dan bencana banjir seperti terjadi pada Maret 2017. Untuk itu, perlu perhatian semua pihak.
Hal itu disampaikan Plt Sekdakab Kampat Ir Nurahmi MM mewakili Pj Bupati Kampar Syahrial Abdi AP M.Si pada acara Peringatan Hari Kesiapsiagaan Nasional ke-X di Halaman Kantor BPBD Kabupaten kampar yang baru tepatnya area kantor Bupati Kampar yang lama, Rabu (26/4/2017)
Akibat bencana, kita semua menderita terutama anak-anak, orang tua lanjut usia, ibu-ibu hamil bahkan bencana dapat melumpuhkan sendi-sendi kehidupan di lingkungan masyarakat.
Diharapkan kepada semua pihak hendaknya dapat bahu membahu akan hal ini, semoga kejadian serupa tidak terulang lagi pada tahun-tahun mendatang, harap Nurahmi
Dikatakan, bahwa ada sebagian bencana yang bisa diprediksi, namun pada hakikatnya setiap bencana yang terjadi merupakan kehendak dari Allah SWT. Namun kita diwajibkan untuk selalu berikhtiar dan selalu waspada guna terbentuk suatu Kesiapsiagaan dalam menghadapi setiap bencana. BPBD Kampar selaku koordinator pelaksana dalam penanggulangan bencana di Kabupaten Kampar hendaknya dapat merangkul semua pihak dan berbuat dengan memberikan kontribusi dalam upaya Kesiapsiagaan.
Sebelumnya, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kampar Santoso dalam laporannya mengatakan, tujuan kegiatan ini adalah dalam rangka memperingati 10 tahun disahkannnya undang-undang Nomor 24 tahun 2007 tentang penanggulangan bencana, mempromosikan kegiatan latihan Kesiapsiagaan bencana tanggal 26 April untuk dijadikan sebagai titik tolak Kesiapsiagaan Nasional yang dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia, serta meningkatkan kewaspadaan dan Kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi ancaman bencana.
Santoso juga menjelaskan untuk mempersiapkan Kesiapsiagaan masyarakat dibutuhkan pelatihan dalam melakukan tindakan dini untuk menghadapi setiap bencana dibutuhkan anggaran, namun sampai saat Kampar belum mempunyai anggaran untuk itu dan masih memakai dana pusat.
“Kita tidak punya anggaran dan masih memakai anggaran pusat jadi sangat terbatas untuk memberikan pelatihan ”ujar Santoso.
Reporter : Syailan Yusuf
Editor : Defrizal