BANGKINANG, BerkasRiau.com – Wakil ketua komisi 4 DPRD Kampar Fahmil, SE sangat menyayangkan kebijakan pemeribrah daerah dan pihak kecamatan yang tidak berempati “tutup mata” untuk mensosialisasikan hingga ke tingkat bawah tentang kenaikan harga listrik 100 persen.
“Banyaknya keluhan masyarakat kurang mampu mengenai kenaikan pembayaran listrik yang langsung di sampaikan kepada saya. Maka sampai saat ini saya turun ke kecamatan dan desa belum mendapatkan soisalisasi. Tolong kepada camat agar punya empati untuk sosialisasi ini agar pada bulan mei ini masyarakat kurang mampu mendapatkan harga listrik subsidi,” ungkap Politis PKS itu kepada BerkasRiau.com Rabu, (19/4/2017).
Menurut Fahmil, subsidi listrik tepat sasaran telah diselenggarakan oleh Gubri difasilitasi oleh PLN dan di hadiri oleh pj bupati kampar dan camat sepropinsi riau pada bulan feb 2017 lalu.
Berhubung kenaikan listrik berkala di daya 900 non subsidi maka kewajiban camat sepropinsi riau khusus kampar wajib mensosialisasikan ke perangkat desa serta tokoh masyarakat.
Agar masyarakat tau naiknya tagihan listrik dengan daya 900 non subsidi. Dan agar masyarakat tau mekanisme untk mendapatkan listrik bersubsidi.
“Dalam sosialisasi ini kewajiban camat mengundang PLN setempat untuk dapat menjadi narasumber sisi teknis.
Karna dlm slts ini sosialisasi tersebut kewajiban pemerintah pusat sampai tingkat desa paling bawah,” terangnya.
Fahmil mengakui, sejauh ini hanya baru satu Kecamatan Kampar Amri Yudo yang melaksanakan nya. Intinya saat bulan puasa adalah tarif paling tinggi listrik. mencapai kenaikan harga lebih 100% seperti harga daya 900 va. Tarif sebelum 2017 Rp.605 per kWh 1 Januari 2017 Rp.791 per kWh 1 Maret 2017 Rp.1034 per kWh 1 Mei 2017 Rp.1352 per kWh
“Bahan sosialisasi dan aplikasi slts sudah di serahkan pemerintah pusat kemnsos dan esdm propinsi yg diteruskan melalu bupati dan camat,” tandasnya.
Reporter : Defrizal