BANGKINANG, BerkasRiau.com – Kita sudah sama-sama melakukan Penanaman padi dengan menggunakan Handtraktor, dengan demikian Pemerintah menginginkan Penanaman Padi dan Panen Padi dapat dilakukan dengan cepat, dan produksi bisa semakin meningkat, keuntungan meningkat.
Masalah yang dihadapi adalah kekurangan ketersedian air untuk mengairi sawah. Untuk itu, diminta kepada Pemerintah Kabupaten kampar melalui Dinas Pertanian untuk segera mencarikan solusi terbaik dan apabila kewenangan Provinsi maka PUPR Provinsi akan turun kelapangan untuk melihat lokasi bendungan Uwai demi mewujudkan Kabupaten Kampar sebagai Sentra beras di Riau.
Hal ini disampaikan Gubernur Riau ketika melakukan Tanaman padi serentak sistem Padi jajar Legowo didesa Binuang Kecamatan Bangkinang, Rabu (12/4/2017).
Arsyadjuliandi Rahman juga mengungkapkan diprovinsi lain juga mengalami alih fungsi lahan, seperti lahan dijadikan tanaman sawit, pertokoan dan rumah tinggal. Diharapkan hal tersebut tidak terjadi Kabupaten Kampar, pertahankan lahan untuk tetap menanam padi sehingga kabupaten Kampar mewujudkan sebagai sentra tanaman padi diprovinsi Riau, saat ini Provinsi Riau membutuhkan 325 ribu Ton setiap tahunnya dan yang selama ini masih tergantung dari Provinsi lain, Ucapnya.
Tanaman padi masih sangat menjanjikan, apalagi Penyuluh pertanian Lapangan (PPL) tetap berusaha bagaimana meningkatkan produksi padi dengan memperbaiki sarana prasarana seperti bibit dan peralatan, supaya hasilnya meningkat dan dapat dirasakan manfaatnya oleh Petani penggiat tanaman Padi didesa Binuang ini, ungkap Arsyadjuliandi Rahman.
Sementara itu, Pj Bupati Kampar Syahrial Abdi mengungkapkan di Kecamatan Bangkinang ini terdapat sawah potesial seluas 1138 Hektar, target tanam 438 Hektar dan realisasinya 40 persen, dalam hal ini ada permasalahan yakni permasalahan kekurangan pasokan air untuk mengairi sawah di desa ini padahal letak desa ini berdekatan dengan sungai Uwai yang kita sebut dengan Empang Uwai atau Bendungan Uwai.
Dalam hal ini Pemda Kampar melalui Dinas Pertanian yang berkoordinasi dengan Dinas PUPR melakukan solusi dengan menaikkan air disuatu tempat untuk bisa dialirkan keseluruh sawah, tetapi hal ini juga tidak memadai untuk menjadi solusi utama, maka kita mengambil tindakan untuk merevitalisasi atau mengembalikan fungsi irigasi itu sendiri, Ungkap Abdi.
Pemerintah Kabupaten dan DPRD Kampar bersama masyarakat dan penggiat Tanaman padi telah berkomitmen dan sepakat untuk mempertahankan daerah ini tetap menjadi sentra tanaman padi, serta mengindari alih fungsi lahan menjadi tanaman sawit dengan berusaha kembali mencukupi ketersedian air untuk lahan sawah ini, ujar Syahrial Abdi.
Dengan adanya Penanaman padi serentak sistem Jajar legowo bisa menjadikan kecamatan Bangkinang khususnya Desa Binuang sebagai Sentra Produksi Padi di Kampar, apapaun yang menghambat untuk menjadikan sentra padi kita carikan solusi untuk menyelesaikannya. Salah satu yang jadi permasalahan adalah ketersedian air. Artinya selama masa tanam, air yang dibutuhkan untuk mengairi Padi tersebut harus tercukupi.
Solusi tercepat yang bisa dilakukan adalah adalah memompa air diempang Uwai untuk dialirkan kelahan padi milik masyarakat, Hal ini telah saya intruksikan melalui Kepala Dinas Pertanian, Peternakan dan Kesehatan hewan Kabupaten Kampar untuk segera mengambil langkah tersebut, selain itu langkah yang lainadalah mengembalikan fungsi empang Uwai sesuai fungsinya sebagai salah satu pemasok air untuk mengairi sawah yang ada diKecamatan ini ujar Syahrial Abdi.
Turut hadir dalam kesempatan itu Anggota DPRD Provinsi Riau Masnur, Ketua DPRD Kampar Ahmad Fikri, Anggota DPRD Kampar Agus Candra dan Komandan Batalyon Infantri 132 Salo Aidil Amin, Ketua KTNA, Kepala Dinas Pertanian, Hendri Dunan, kepala Dinas PUPR Indra Pomi, Camat Bangkinang serta Masyarakat desa Binuang. (Rls/Syailan Yusuf)
Editor: Defrizal