BANGKINANG, BerkasRiau.com – Sudah tahu dengan kondisi Kampar yang saat ini sedang carut marut, namun pemerintah Kampar masih saja menghambur-hamburkan anggaran dengan cara melakukan kegiatan bailiu – iliu sampan yang tidak “bermakna”.
“Bailu sampan itu apakah bagian dari tradisi masyarakat Kampar? Selama ini kita tidak pernah melihat dan mendengar tradisi seperti ini, apakah ini bahagian dari kejutan dibawa kepemimpinan pj bupati Syarial Abdi? Ya wollahuaklam,” cetus Ali Halawa ketika dikonfirmasi BerkasRiau.com, Sabtu (4/2/2017) .
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) DPD Kampar itu juga menilai kegiatan ini tidak memiliki makna, seolah-olah hanya menghambur-hamburkan anggaran saja. Malahan dengan kegiatan ini menimbulkan mudarat yang sangat besar.
“Seandainya, ada peserta yang ikut bailiu – iliu tidak bisa berenang, dia terjatuh dan tidak diketahui oleh orang, atau terlambat diselamatkan mati dia siapa yang bertanggung jawab?” tegas Ali Halawa yang merupakan Bupati Lira itu.
Dengan momen yang diperingati sekali dalam setahun ini, sambungnya, seharusnya pemerintah membuat program yang memiliki nilai fositif dimata masyarakat, ia mencontohkan kegiatan fositif seperti membagikan santunan atau membantu orang yang tidak mampu.
“Kalau kegiatan memberikan santunan, atau membagikan sembako kepada masyarakat yang kurang mampu itu lebih tinggi nilainya dari pada bailiu iliu seperti ini,” tukasnya.(cr2)
Editor: Defrizal