ROKAN HULU, BerkasRiau.com – Sosialisasi bahaya Narkoba dan kenakalan remaja gencar dilakukan Polsek Tambusai Utara. Hal ini sebagai langkah pencegahan memakai, mengedar dan menjadi Bandar Narkoba serta terhindar dari kenakalan remaja.
Sosialisasi itu dilakukan di oleh Kapolsek Tambusai AKP Yuli Hasmal S.Sos yang di daulat sebagai pemeteri dalam penyuluhan Narkoba dan kenakalan remaja di Desa Talikumain, Kecamatan Tambusai, Kabupaten Rokan Hulu, Kamis (19/1/2017).
Menurut Yuli Hasmal, dasar hukum dalam menjerat para pelaku Narkoba susah jelas sesuai yang di amanatkan oleh UU No. 35 Tahun 2009, yang terdiri dari 156 pasal dimana seluruhnya sudah diatur di dalamnya.
“Tentu harapan kita bersama sangat tidak ingin baik itu lingkungan kelurga terdekat ataupun tetangga kita menjadi pemakai ataupun pengedar narkoba yang akhirnya berujung di penjara,” ujar Kapolsek.
Yuli Hasman juga berharap kepada pihak kelurga agar lebih aktif dalam melakukan kontrol dini kepada seluruh pihak kelurga dengan melihat gejala-gejala awal pelaku penyalagunaa Narkoba, yaitu:
- Jika diajak bicara jarang mau kontak mata;
- Bicara pelo/cadel;
- Jika keluar rumah sembunyi-sembunyi;
- Keras kepala/susah dinasehati;
- Sering menyalahkan orang lain untuk kesalahan yang dia buat;
- Tidak konsisten dalam berbicara;
- Sering mengemukan alasan yang dibuat-buat;
- Sering berbohong;
- Sering mengancam, menantang atau sesuatu hal yang dapat menimbulkan kontak fisik atau perkelahian untuk mencapai keinginannya;
- Berbicara kasar kepada orangtua atau anggota keluarganya;
- Semakin jarang mengikuti kegiatan keluarga;
- Berubah teman dan jarang mau mengenalkan teman-temannya;
- Teman sebayanya makin lama tampak mempunyai pengaruh negatif;
- Mulai melalaikan tanggung jawabnya;
- Lebih sering dihukum atau dimarahi;
- Bila dimarahi, makin menjadi-jadi dengan menunjukan sifat membangkang;
- Tidak mau memedulikan peraturan di lingkungan keluarga;
- Sering pulang lewat larut malam;
- Sering pergi ke diskotek, mal atau pesta;
- Menghabiskan uang tabungannya atau selalu kehabisan uang;
- Barang-barang berharga miliknya atau milik keluarga yang dipinjam hilang dan sering tidak dilaporkan;
- Sering merongrong keluarga untuk meminta uang dengan berbagai alasan;
- Selalu meminta kebebasan yang lebih;
- Waktunya di rumah banyak dihabiskan di kamar sendiri atau kamar mandi;
- Jarang mau makan atau berkumpul bersama keluarga;
- Sikapnya manipulative;
- Emosi tidak stabil atau naik turun;
- Berani berbuat kekerasan atau criminal;
- Ada obat-obatan, kertas timah, bong (botol yang ada penghisapnya) maupun barang-barang aneh lainnya (aluminium foil, jarum suntik, gulungan uang/kertas, dll), bau-bauan yang tidak biasa (di kamar tidur atau kamar mandi);
- Sering makan permen karet atau permen mentol untuk menghilangkan bau mulut;
- Sering memakai kacamata gelap dan atau topi untuk menutupi mata telernya;
- Sering membawa obat tetes mata;
- Omongannya basa-basi dan menghindari pembicaraan yang panjang;
- Mudah berjanji, mudah pula mengingkari dengan berbagai alasan;
- Teman-teman lamanya mulai menghindar;
- Pupusnya norma atau nilai yang dulu dimiliki;
- Siklus kehidupan menjadi terbalik (siang tidur, malam melek/keluyuran);
- Mempunyai banyak utang serta mengandalkan barang-barang atau menjual barang-barang;
- Bersikap aneh atau kontradiktif (kadang banyak bicara, kadang pendiam sensitif);
- Paraniod (ketakutan, berbicara sendiri, merasa selalu ada yang mengejar;
- Tidak mau diajak berpergian bersama yang lama (keluar kota, menginap);
- Sering tidak pulang berhari-hari;
- Sering keluar rumah sebentar kemudian kembali ke rumah;
- Tidak memperbaiki kebersihan/kerapihan diri sendiri (kamar berantakan, tidak mandi);
- Menunjukan gejala-gejala ketagihan (demam, pegal-pegal, menguap, tidak bisa tidur berhari-hari, emosi labil);
- Sering meminta obat penghilang rasa sakit dengan alasan demam, pegal, lisu, atau obat tidur dengan alasan tidak bisa tidur;
- Mudah tersinggung;
- Berubah gaya pakaian dan musik yang disukai;
- Meninggalkan hobi-hobi yang terdahulu;
- Motivasi sekolah menurun (malas berangkat sekolah, mengerjakan PR, atau tugas sekolah);
- Di sekolah sering keluar kelas dan tidak kembali lagi;
- Sering memakai jaket (untuk menutupi bekas suntikan, kedinginan);
- Sering menunggak uang sekolah atau biaya-biasrya lainnya;
“Kalau keluarga bisa berperan aktif, yakinlah bahwa Bandar Narkoba dan kenakalan lainya tak akan bisa mempegaruhinya. Kemudian yang paling penting bagi orang tua adalah menanamkan nilai-nilai agama,” pungkas Yuli Hasmal. (Kimek).
Editor: Defrizal