BANGKINANG, BerkasRiau.com – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kampar, H Syahrul Aidi Maazat Lc MA mengancam akan menolak Rancangan Anggaran Pembangunan Belanja Daerah-Perubahan (RAPBD-P) Kampar 2016, jika gaji guru honor Pendidikan Diniyah Takmiliyah Awaliyah (PDTA) dan Madrasah tidak dimasukkan dalam RAPBD-P 2016.
Pernyataan tegas tersebut disampaikannya kepada wartawan, Senin (19/12/2016) malam, menanggapi RAPBD-P Kampar yang tengah dibahas saat ini. Menurutnya, ditengah sorotan agar dibayarkannya Tunjangan Penambahan Penghasilan (TPP) Pegawai di Kampar, juga yang tak kalah penting untuk diperjuangkan adalah pembayaran gaji guru honor PDTA dan madrasah.
“Laporan dari sejumlah guru PDTA dan Madrasah yang mengadu kepada kami, mereka sudah 3 (tiga) bulan belum menerima honor. Saya minta ini dimasukkan dalam APBD-P 2016, kalau tidak dimasukkan, saya akan menolak RAPBD-P Kampar 2016,” tegasnya.
Sejumlah guru honor PDTA dan Madrasah di Kabupaten Kampar khawatir dengan isu defisitnya APBD Kampar. Mereka berharap, honor sebesar Rp 317.000 per bulan yang telah tiga bulan terakhir ini belum dibayarkan bisa mereka dapatkan.
“Isu defisitnya APBD Kampar membuat kami khawatir, jika honor kami tiga bulan terakhir tidak dibayarkan, isu ini telah beredar diantara kami para guru. Kami sangat berharap agar ini bisa menjadi perhatian,” ujar Alahidin, salah satu guru PDTA.
Penulis : cr1
Editor : Defrizal