BATUBELAH (BerkasRiau.com) – Disela-sela persiapan deklarasi Partai Demokrat dan Hanura Minggu nanti, Bakal Calon Bupati Kampar Muhammad Amin,S.Ag, MH meluangkan waktunya memenuhi undangan sahabatnya Udin di Desa Batubelah, Kecamatan Kampar malam ini, Jumat (21/10/2016).
Di rumah kediaman Udin ratusan warga sudah menunggu. Amin disambut begitu hangat oleh kaum bapak, ibu-ibu dan pemuda itu. Tampak beberapa ulama juga hadir di pertemuan ini diantaranya H Sekhoni dan H Zuddin.
Masyarakat tampak semakin gembira dan sesekali terdengar tawa canda ketika mendengarkan sepatah kata dari Amin yang banyak menyampaikan tentang kebaikan yang bersumber dari ajaran agama.
Amin pada kesempatan itu menyampaikan beberapa hal mengenai programnya jika Allah mentakdirkan dirinya sebagai Bupati Kampar, diantaranya ia ingin mewujudkan Serambi Mekkah Kabupaten Kampar. Mengajak masyarakat memakmurkan masjid, mewujudkan Kabupaten Kampar yang aman, damai, sejahtera dalam bingkai persaudaraan.
Berkaitan pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kampar, Amin menyerukan agar masyarakat jangan mau diadu domba. Masyarakat harus menjaga silaturahim walau pilihan berbeda. “Masyarakat Jangan mau diadu, dimainkan isu. Semua calon adalah putra terbaik Kabupaten Kampar. Yang akan menjadi bupati itu sudah ada dalam catatan Allah SWT. Hindarilah perpecahan diantara kita,” tegas Amin.
Sementara itu suasana yang sama juga tampak saat penyambutan Muhammad Amin dan Balon Wakilnya Muhammad Saleh di Desa Muara Mahat, Kecamatan Tapung.
Di sini selain menjadi khatib saat rangkaian ibadah Jum’at, Amin dan Saleh juga makan siang bersama masyarakat Muara Mahat.
Amin tampak bernostalgia dengan warga Muara Mahat yang juga warga eks Kecamatan XIII Koto Kampar. Seperti diketahui, sebelum ada PLTA Koto Panjang, Desa Muara Mahat dulu berada di wilayah Kecamatan XIII Koto Kampar.
Di rumah kediaman Amrizal Abidin ini Amin banyak bercerita kenangannya dengan masyarakat Muara Mahat saat menjadi santri di STI Batubersurat. Hadir di pertemuan ini tokoh masyarakat Muara Mahat Abas Datuk Paduko Simarajo yang juga mantan Lurah Muara Mahat beberapa periode.
Amin menceritakan, dia tak asing lagi dengan warga Muara Mahat karena sering singgah dan makan di Muara Mahat jika balik ke Batubersurat atau balik ke kampungnya di Danau Bingkuang dari Batubersurat.
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kabupaten Kampar ini menjelaskan, masa remajanya banyak dihabiskan di XIII Koto Kampar karena menuntut ilmu di Sekolah Tarbiyah Islamiyah (STI) di Batubersurat.
Tokoh masyarakat Muara Mahat Abas Datuk Paduko Simarajo dalam pertemuan yang sangat akrab ini mengatakan, Muhammad Amin adalah sosok pemimpin yang pas untuk Kampar saat ini apalagi bagi masyarakat XIII Koto Kampar dan warga tarbiyah pada umumnya.
“Dia (Amin red) Ini sesuai dengan kita XIII Koto Kampar yang gudangnya tariqat naksabandiyah,” beber Abas.
Abas juga menyampaikan kondisi sulit ekonomi Muara Mahat dengan perkembangan kepala keluarga mencapai 700 kepala keluarga sementara luas lahan tidak bertambah karena hanya mengandalkan jatah 2 hektar lahan dari pemindahan proyek PLTA.
“Hanya satu yang kami minta kalau Pak Amin jadi bupati. Kami minta jalan keluar adanya penambahan lahan untuk menyambung hidup,” beber Abas.
“Dalam satu KK saat ini ada tiga hingga lima kepala keluarga. Sawit ada dua hektar tapi bersama-sama mengelolanya dengan anak menantu,” imbuh pria yang akrab disapa Pak Lurah itu. Ia juga merestui Amin maju sebagai calon bupati.(rilis)