Tuesday , April 22 2025
Home / Daerah / K A M P A R / Bupati Kampar Rencanakan Bedah Rumah 1000 Unit Pertahun

Bupati Kampar Rencanakan Bedah Rumah 1000 Unit Pertahun

KUOK, BerkasRiau.com – Bupati Kampar Azis Zaenal merencanakan bedah rumah sebanyak 1000 unit pertahun.

Hal itu diungkapkan Azis saat membuka Musrenbang Wilayah IV yang di pusatkan di Kecamatan Kuok.

“Kita canangkan 1000 rumah/ tahun yang bentuknya bedah rumah, dan kita percayakan pembangunan kepada pemilik rumah biarlah diawasi oleh BPD dan perangkat Desa. Setiap Camat dan Kepala Desa harus menunjukkan perubahan dan perkembangan selama masa kepemimpinannya,” ungkap Bupati Kampar tersebut.

Azis berharap musrembang ini benar-benar dapat memberikan kontribusi pembangunan yang positif dan memang bersentuhan dengan masyarakat.

 Azis juga menyampaikan bahwa target pertumbuhan ekonomi Kampar harus 3-4%, jika tidak tercapai maka Kampar dikategorikan gagal. Ukurannya adalah penguatan daya beli masyarakat.

“Dapat dilihat dari kegiatan jual-beli di pasar, meningkat atau menurun daya beli masyarakat kita,” ungkap Azis

Selain itu Azis mengajak masyarakat ikut berkontribusi bersama dalam pembangunan, jangan terlalu larut dalam dinamika politik, ayo kita berubah bersama bangunan Kampar. Lakukanlah Manajemen by objek yang harus kita fokuskan dalam pembangunan. Selain itu buatlah sesuatu dengan dasar Proporsional dan profesional dalam menjalankan tugas.

“Saya menginginkan Satu ambulan tiap desa harus selesai selama 5 tahun, Umroh tiap tahun untuk masyarakat yang kurang mampu dan menjadi panutan, penyediaan Tanam kelapa hibrida 2-3 batang tiap rumah sehingga setiap rumah menanamnya, Beasiswa untuk pendidikan, kita selama ini tidak berfikir untuk membangun SDM,” ungkap Azis.

Azis menjelaskan bahwa Kebutuhan SDM di Kampar belum memadai dari SDM yang ada selama ini. Kita akan persiapkan Tugas belajar, beasiswa untuk kedokteran, teknokrat, ekonom. Kita harus merubah pola pikir. Buatkan fakta integritas harus mengabdi di Kampar apabila telah selesai masa pendidikan. Karena mereka yang akan berfikir untuk Kampar dimasa depan.

Selain itu, objek wisata harus dikembangkan, kecenderungan pengelolaan objekwisata oleh segelintir orang harus di awasi karena ini adalah milik bersama. 
Jembatan dan jalan adalah pusat untuk membangun ekonomi masyarakat, ekonomi meningkat dan inflasi menurun. Spekulasi adalah masyarakat yang sepanjang tahun menghabiskan biaya hampir 3 milyar setahun hanya untuk mengangkut hasil kebun dan pertaniannya. Jika dibangunkan jembatan maka BEP (Break Event Point) selama 5 tahun sudah kembali, namun kenapa selama ini tidak terpikirkan.

“APBD harusnya 50:50 antara pembangunan dan biaya rutin, namun realitanya yang harus kita hadapi 70:30 dari 2,2 T untuk biaya rutin 1,4T. Jadi apa yang bisa kita bangun dengan anggaran 700 M,” ungkap Azis.

Terakhir, untuk pengembangan kedepan IMB izin kewenangannya akan diserahkan ke kecamatan agar lebih mudah dalam hal penataan dan pengurusannya namun tidak boleh terlalu mendekati jalan artinya jarak pengembangan untuk jalan kedepannya harus diperhatikan dan diberikan space yang memadai untuk pengembangan kawasan. (DiskominfoKampar/DAT).

print