Kampar Kiri Hilir, BerkasRiau.com – Bencana kabut asap amat menyiksa. Agar kejadian tak terjadi lagi, terutama pada masa musim kemarau, masyarakat diharapkan ikut berpartisipasi mencegah dan mengantisipasi terjadinya musibah ini.
Untuk ikut berpartisipasi dalam mengantisipasi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla), Kepala Desa Mentulik, Raja Afrizal Zein, mengatakan, Pemerintah Desa (Pemdes) Mentulik bersama seluruh masyarakat memiliki kesadaran untuk mencegah dan mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan di sekitar wilayah desa mereka.
Sebagai wujud dan simbolisasi kepedulian itu, sebut Raja, Pemerintah Desa Mentulik membangun tugu Karhutla.Tugu ini, kata Raja, didesain menjulang tinggi bagai tugu Monumen Nasional (Monas) di Jakarta.
“Pembangunan tugu Karhutla pak, didesain seperti tugu Monas pak,” ungkap Raja.
“Tugu ini dibangun atas kerja sama sharing antara PT. Agro Abadi dengan Pemdes Mentulik,” ujar Kades Raja Afrizal Zein kepada wartawan, Sabtu (28/3/2020).
Raja Afrizal menyebut, sebagian besar dana pembangunan tugu Karhutla ini didonasikan oleh PT. Agro Abadi.
“Dana pembangunannya dari pihak PT. Agro Abadi. Dana Corporate Social Responsibility (CSR) Rp27 juta, Pemdes Mentulik melalui Pendapatan Asli Desa (PADes) Rp5 juta. Mengingat pada tahun 2015 Desa Mentulik dikepung api dan menimbulkan asap yang tebal. 2 helikopter dikirim pemerintah untuk memadamkan api,” ungkap Raja.
Jelas dia, tugu ini sebagai simbol peran serta Pemdes Mentulik dan masyarakat bersama pihak swasta untuk peduli dalam mencegah terjadinya karhutla. Pemdes Mentulik dan masyarakat, tambah Raja, sudah merasakan betapa bahayanya kebakaran hutan dan lahan bagi masyarakat dan lingkungan. Ke depan, mereka akan bersama-sama mencegah dan mengantisipasi karhutla di sekitar wilayah desa mereka.
“Maka, kami kepala desa, masyarakat dengan GM PT. Agro Abadi anak Panca Eka Group sepakat untuk membangun tugu ini pak,” beber dia.
Pantauan kami, pembangunan tugu Karhutla di Mentulik ini belum sepenuhnya selesai. (moreno)