KAMPAR, BerkasRiau.com – Tata ruang suatu desa sangat menentukan kemajuan suatu desa, terutama jalan desa yang menjadi akses utama desa.
Demikian disampaikan Bupati Kampar melalui Staf Ahli Bupati Kampar Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia, Suhaimi, pada acara Ulang Tahun Desa Ranah Singkuang Kecamatan Kampar, Senin (19/3/18).
Dikatakan Suhaimi, rencana tata ruang wilayah berfungsi sebagai pedoman untuk penyusunan rencana rinci tata ruang di wilayah, sebab di Desa Ranah Singkuang sendiri bagaimana kita harus memajukan desa sementara jalan terlalu sangat kecil dan susah untuk diperlebar.
“Tadi untuk berpapasan dengan kendaraan lain sangat sulit karena jalan sempit,” ungkap Suhaimi.
Untuk itu kepada perangkat desa agar mencari jalan keluar dari masalah tersebht. Bagaimana caranya agar jalan desa yang menghubungkan denga kecamatan bisa diperlebar.
Pada tahun ini, Desa Ranah Sengkuang akan membangun drainase sepanjang 0,5 Km, jalan krikil 0,5KM dan perbaikaan Sekolah Dasar 017 Ranah Singkuang.
Suhaimi juga berpesan agar selalu bermusyawarah dalam pembangunan desa.
Sementara itu Kepala Desa Ranah Singkuang Kamarudin dalam sambutannya menyampaikan bahwa di usia yang ke-9, Ranah Singkuang sudah banyak mengalami kemajuan.
Desa ranah Singkuang sekarang memiliki tiga dusun dan tahun ini direncanakan bisa jadi empat dusun dengan jumlah penduduk lebih kurang 1.350 serta memiliki daftar pemilihan tetap (DPT) 807 orang.
Kamarudin bertekat akan memajukan ranah singkuang dalam waktu dekat dibandingkan dengan desa lainnya.
Diakuai sejauh ini Alhamdulillah kemajuan desa sudah banyak, walaupun beberapa infstruktur di Desa seperti jalan penghubung Desa ke Kecamatan terlihat belum tersetuh yang namanya Aspal.
Namun dikatakan Hendra Yani, anggota DPRD Kampar, tahun ini Pemda Kampar akan mengaspal jalan penghubung Kecamatan dan Desa Ranah Singkuang lebih kurang sepanjang 3 KM.
Disamping itu Mawardi selaku ketua Tim Pemekaran Desa Ranah Singkuang menyampaikan sejarah singkat Desa Ranah Singkuang, dimana Ranah Singkuang merupakan pecahan dari Desa Penyasawan.
Dimana masyarakat Ranah awal mulanya gabungan dari masyarakat dari Penyasawan suku Pitopang, Mandeliang, Pulau Sarak Suku Domo, Simpang Kubu suku Kampai, Tanjung Barulak serta Ranah suku Piliang yang awalnya semula hidup bertani.
Ranah Singkuang sendiri pada zaman penjajahan belanda sempat menjadi Ibukota Kecamatan Kampar selama enam bulan. (red/infokom).