TAPUNG HILIR, BerkasRiau.com – KNPI Kecamatan Tapung Hilir dan Karang Taruna melakukan aksi protes terhadap sub kontraktor PT. Chevron Pasific Indonesia (PT. CPI) yang mengambil tenaga kerja dari luar Kabupaten Kampar dalam mengerjakan sejumlah proyek di Desa Kota Garo, Kecamatan Tapung Hilir.
Dari informasi yang dirangkum auramedia, kontraktor yg bekerja di wilayah itu SGJ. Selama beraktivfitas didaerah Tapung Hilir, Sub kontratktor tidak pernah memakai pemuda Desa Kota Garo padahal lokasi kerja Cevron itu berada di wilayah Desa Kota Garo. Tentu, hal ini membuat geram pemuda setempat.
“Pemuda sudah berulangkali minta sama sub kontraktor Chevron agar pemuda tempatan bisa dipekerjakan sesuai skill yang mreka miliki, tapi tidak mereka indahkan,” ujar Debi Sahrul Gunawan, Ketua Karang Taruna Karya Bakti Desa Kota Garo, Rabu (14/3/18).
Dikatakan Debi, sub kontraktor SGJ tersebut hanya janji-janji palsu dan bahkan mereka mengancam akan melaporkan pemuda ke pihak kepolisian.
Sementara itu Sukri Tambusai, Ketua KNPI Tapung Hilir mengaku kecewa dengan tindakan perusahaan yang tidak mengakomodir tenaga kerja lokal.
“Kita sangat prihatin dengan tindakan perusahaan yang mengucilkan pemuda tempatan, kalau memang ada pemuda setempat yang mampu bekerja mengapa harus memakai tenaga dari luar,” ujarnya.
Sukri juga mengatakan, sejumlah perusahaan di wilayah Tapung Hilir seperti pembangunan pabrik batako dan pabrik tapioka juga tidak mengakomodir tenaga kerja lokal seperti Pemuda Kota Garo.
“Pemuda tempatan sudah di anggap jadi budak di negeri sendiri,” kesal tokoh muda Tapung Hilir tersebut.
Dikatakan Sukri, permasalahan ini juga sudah disampaikan kepada Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kampar, Ahmad Fikri, SAg dan Fikri berjanji untuk menyelesaikan permasalahan ini secepatnya.
Sukri juga menyampaikan, dilokasi Nanjak Km 5 Desa Kota Garo juga ada kebocoran pipa gas Chevron yang mencemari lingkungan dan perkebunan warga. (red/rls).