Tuesday , February 11 2025
Home / Daerah / ROKAN HILIR / Pukat Harimau Merajalela, Nelayan Rohil Minta Perhatian Menteri Susi Pujiastuti

Pukat Harimau Merajalela, Nelayan Rohil Minta Perhatian Menteri Susi Pujiastuti

ROHIL, BerkasRiau.com – Aktivitas penggunaan kapal pukat tarik tangkap ikan dengan menggunakan jaring pukat harimau lagi-lagi kembali beroperasi di wilayah perairan Rokan Hilir (Rohil). Hal itu sangat meresahkan nelayan tradisional di Kecamatan Pasir Limau Kapas, Kabupaten Rokan Hilir.

“Kita berharap Menteri Susi (Menteri Kalautan dan Perikanan RI, red) perhatikan permasalahan pukat harimau di Rohil. Kalau untuk Dinas terkait kita sudah tidak punya harapan,” ujar Samsul, nelayan Pasir Limau Kapas.

Samsul yang bekerja sebagai nelayan dengan alat tangkap tradisonal jenis jaring itu mengaku bahwa jaring pukat harimau sangat mengancam perekonomian nelayan tradisonal karena ikan habis oleh pukat harimau tersebut.

Selain senada juga diungkapkan Adi, kapten kapal pukat apung yang mengaku sebelumnya juga telah menyampaikan ke Dinas Perikanan Rohil untuk menangani aktivitas nelayan pukat harimau yang  berasal dari luar daerah.

Adi berharap agar Pemerintah Daerah, Riau dan pusat sama-sama menidak perusak biota air dan terumbu karang tersebut.

“Kami harus mengadu kepada siapa lagi, mana perlindungan negara dan letak keadilan terhadap nelayan. Kita prihatin karena nelayan menjadi korban praktek illegal tersebut dan Pemerintah menutup mata atau seolah tak berdaya ketika berhadapan dengan kalangan pengusaha bermental pemburu rente,” sebutnya.

Padahal berdasarkan peraturan menteri kelautan Nomor 2 Tahun 2015 telah melarang pengunaan alat tangkap pukat Hela (Trawls) dan pukat tarik (Seinet).

“Mestinya Pemerintah tegas jika ada nelayan yang tidak menghiraukan imbauan dan larangan Pemerintah untuk menghentikan pemakaian pukat harimau. Dahulu sampai pernah terjadi kapal pukat dibakar di peraiaran Rohil, namun mereka belum jera juga,” terang Adi.

Terkait persoalan tersebut, Kepala Dinas Perikanan Rohil, M Amin dikonfirmasi BerkasRiau.com hingga berita ini diturunkan belum ada tanggapan/jawaban. (ton).

print