Sunday , March 30 2025
Home / Daerah / PEKANBARU / Ini Aktifitas Bos Saracen di Pekanbaru

Ini Aktifitas Bos Saracen di Pekanbaru

PEKANBARU, BerkasRiau.com -Tersangka penyedia jasa konten kebencian Saracen, Jasriadi, dalam kesehariannya menerima jasa pembuatan website. Jasriadi mengontrak sebuah rumah di Gang Salempayo, Jalan Kasah, Tangkerang Tengah, Pekanbaru, sebagai kantor situs media online Saracennews.com yang dikelolanya.

“Dia juga buat website gitu,” kata adik Jasriadi, Ana halifah, Kamis, 24 Agustus 2017 yang dilansir dari tempo.co.

Namun Ana mengaku jarang melihat Jasriadi bekerja di rumah. Tidak ada hal mencurigakan dari sikap kakaknya selama ini. “Dia biasa aja, kadang pulang ke rumah, nonton tv terus tidur,” ujarnya.

Selain itu, Jasriadi memiliki usaha penyewaan mobil dan penyalur guru privat. Semula usaha mobilnya juga berkantor di Jalan Kasah, namun dua bulan terakhir Jasriadi juga menyewa ruko di Jalan Satria untuk usaha penyewaan mobilnya.

“Sekarang sudah tutup,” kata kata adik Jasriadi, Ana Halifah, lagi.

Ana kaget saat didatangi polisi pada 7 Agustus 2017. Namun Ana tidak tahu persis perkara tuduhan ujaran kebencian yang dialamatkan kepada kakaknya itu. Hal yang jelas, kata dia, polisi saat itu menyita lapto milik Jasriadi beserta telepon seluler milik adiknya. “Hp saya juga disita polisi,” ujarnya.

Jasriadi disebut berperan sebagai perekrut anggota. Dia membuat unggahan yang bersifat provokatif untuk menarik minat warga net bergabung dengan akun-akun Saracen.

Dia sering membuat unggahan menggunakan isu SARA sesuai dengan perkembangan tren media sosial. Jasriadi juga memiliki kemampuan di bidang teknologi informatika dan bisa memulihkan akun anggotanya yang diblokir.

Dia juga berperan membuat sejumlah akun anonim yang akan aktif mengomentari unggahan Saracen sehingga memprovokasi warga net.

Pada Rabu, 23 Agustus 2017, Badan Reserse Kriminal Markas Besar Kepolisian RI menangkap Jasriadi dan dua anggota sindikat Saracen lainnya, Sri Rahayu Ningsih dan Muhammad Faisal Tanong. Jasriadi ditangkap di Pekanbaru. Ketiga tersangka disebut sebagai kelompok yang menerima pemesanan untuk menyebarkan kebencian dengan motif ekonomi. [tempo.co].

print