Tuesday , June 24 2025
Home / Daerah / K A M P A R / Keluhan Ongkos Haji, Kemenag Kampar Lepas Tangan

Keluhan Ongkos Haji, Kemenag Kampar Lepas Tangan

BANGKINANG, BerkasRiau.com – Kanwil Kemenag Kampar seolah lepas tangan dengan keluhan mahalnya biaya keberangkatan dan kepulangan Jemaah Calon Haji (JCH) Pekanbaru-Batam. Kemenag Kampar berasalan bahwa pihaknya tidak ikut serta dalam penetapan besaran biaya ini.

Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Dirhamsyah melalui Humas Kemenag Kampar, Gustika Rahman mengatakan, biaya yang ditetapkan tersebut murni berdasarkan kesepakatan antara ketua-ketua rombongan (Karom) JCH dengan pihak penerbangan.

“Kita hanya mempertemukan pihak penerbangan dengan ketua-ketua rombongan haji. Kita fasilitasi mereka. Tapi, untuk menyepakati maskapai apa yang digunakan dan besaran biaya yang ditetapkan, kita biarkan mereka yang berembuk,” sebutnya saat ditemui di kantornya, Jumat (28/4).

Dia juga menjelaskan, bahwa biaya yang ditetapkan tersebut bukanlah Rp3,5 juta. Melainkan biaya yang ditetapkan sebesar Rp3,4 juta per JCH. Biaya ini digunakan untuk mencarter pesawat sekaligus pesawat cadangan, untuk biaya pengangkutan koper JCH, dan biaya untuk personil di Masjir An Nur Pekanbaru.

“Ada tiga pesawat yang dicarter. Kapasitasnya untuk 214 penumpang. Kemudian, di-stanby-kan juga satu pesawat cadangan jika terjadi suatu hal di luar dugaan. Biaya ini juga digunakan untuk pengangkutan koper jemaah. Sebab, barang-barang JCH ini kan banyak,” sebutnya.

Dia juga menjelaskan, jumlah JCH sebanyak 800 orang, dibagi menjadi 80 kelompok. Setiap kelompok, ditunjuk seorang ketua yang juga merupakan CJH. Dan hasil rapat anatar Karom dan pihak penerbangan tidak ada hubungannya dengan kemenag.

Sementara, Kuasa Ketua Rombongan (Karom) JCH Kampar, Zukirman mengatakan, pihaknya telah menyepakati dengan pihak penerbangan untuk menetapkan biaya sebesar Rp3,4 juta. Menurutnya, biaya ini memang lebih mahal dari pada biaya pesawat reguler.

“Ongkos pesawat yang dicarter tidak sama dengan reguler,” sebutnya saat dihubungi, Jumat (28/4).

Kegunaan uang katanya, selain untuk biaya carter pesawat, uang itu juga digunakan untuk biaya keselamatan dalam ibadah. “Mungkin ada jemaah yang sakit atau meninggal di Pekanbaru atau Batam, maka mereka diantar pulang. Itu biayanya juga masuk ke sana,” jelasnya.

Sedangkan besaran biaya yang diberatkan kepada masing-masing JCH itu, telah disampaikan kepada seluruh anggotanya. Penyampaian hasil kesepakatan ini, dilakukan oleh masing-masing ketua rombongan kepada ketua regu. Setelah itu, ketua regulah yang menyampaikan kepada masing-masing anggota.

Diberitakan sebelumnya, biaya keberangkatan dan kepulangan JCH dari Pekanbaru-Batam atau sebaliknya, dibebankan kepada masing-masing JCH, di luar Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH) Provinsi Riau tahun 2017 yang senilai Rp32.126.650.

Salah seorang JCH asal Kampar yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, biaya keberangkatan haji dan kepulangan haji Pekanbaru-Batam dibebankan kepada JCH senilai Rp3,5 juta. Jumlah ini dinilai terlalu mahal dan tidak pantas.

“Jumlah biaya ini kan tidak masuk akal. Padahal hanya untuk ongkos pesawat dari Pekanbaru-Batam pulang-pergi. Terlalu mahal ongkos itu kalau Rp3,5 juta per orang,” sebutnya di Bangkinang, Rabu (26/4).

Dia membandingkan dengan ongkos pesawat reguler. Dimana, ongkos penumpang pesawat dari Pekanbaru-Batam paling mahal hanya bekisar Rp750 ribu. Artinya, hanya Rp1,5 juta jika pulang-pergi. Tentu ini memberatkan baginya.

“Ini sudah pakai maskapai Garuda kita. Kalau maskapai lain, hanya sekitar Rp400 ribu,” sebutnya. Kondisi ini membuatnya menaruh kecurigaan bahwa telah dilakukan mark up ongkos haji dari Pekanbaru-Batam atau sebaliknya.

Jika biaya keberangkatan dan kepulangan hanya Rp1,5 juta, maka akan ada kelebihan senilai Rp2 juta lagi setiap JCH. Sebagaimana diketahui, jumlah JCH di Kampar ada sebanyak 800 orang. Jika dikalikan Rp2 juta dengan 800 JCH di Kampar, artinya akan ada kelebihan biaya sebanyak Rp1,6 miliar. “Lebihnya ini ke mana perginya,” ketusnya.

Reporter: Defrizal

print