PEKANBARU, BerkasRiau.com – Rapat Koordinasi yang diadakan di Kantor Gubernur Riau menyatakan bahwa provinsi Riau dinyatakan dalam kondisi Siaga Darurat Kebakaran lahan dan Hutan (Karlahut).
Hal ini langsung disampaikan oleh Gubernur Riau Arsyad Juliandi Rahman di hadapan Forkopimda Riau, Bupati /Walikota se-Provinsi Riau yang di adakan di ruang rapat Melati Kantor Gubernur Riau di Pekanbaru, Selasa (24/1).
“ini merupakan tindak lanjut dari rakor dengan Presiden RI kemarin yang menyatakan bahwa tidak ada lagi kebakaran lahan dan hutan, waktu yang sangat pendek untuk melakukan berbagai persiapan untuk pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karlahut)”, kata Gubernur Riau.
Namun berbagai hambatan yang dialami oleh Pemerintah terkait penggunaan Anggaran tentang Permendagri Nomor 21 2011 tentang pedoman pengelolaan keuangan daerah , ini salah satu point yang dibicarakan Pemerintah Pusat dalam hal ini Kemendagri dalam penyiapan anggaran yang selama ini selalu menjadi hambatan dalam penggunaan APBD bagi Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota yang selam ini hadapi”, tambahnya.
“Pada rapat ini ada dua hal yang sangat penting untuk dibahas dan diselesaikan yakni pembentukan dan pendirian Posko , jadi satgas yang telah kita persiapkan harus memulai bekerja untuk mendirikan Posko Karhutla, Yang Kedua Hari ini Rovinsi Riau menyatakan siaga darurat Kebakaran lahan dan hutan selama 96 hari”, kata Arsyad Juliandi Rahman.
Pj. Bupati Kampar Syahrial Abdi usai menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Karlahut menyampaikan bahwa dengan status siaga darurat Karlahut Kabupaten Kampar siap untuk menyukseskan amanah yang juga disampaikan langsung oleh Presiden Joko Widodo pada Rakor di Jakarta kemarin.
“Dari pantauan kita di Kabupaten Kampar tidak ada titik api atau nol Hotspot (Titik Api/panas). Dan ini hendaknya terus dapat kita pantau”, kata Pj Bupati Kampar Syahrial Abdi.
Ditambahkannya, meskipun Kampar belum menyatakan Siaga Darurat Bencana Asap akibat karlahut namun dengan ditetapkan Riau sebagai darurat dan siaga Karlahut maka otomatis kita harus mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan karlahut baik itu Administrasi maupun personil”, kata Syahrial Abdi.
“Darurat dan siaga Karlahut ini artinya dengan adanya status darurat tersebut mulai hari ini kita mulai menggerakkan satuan tugas terutama yang terlibat dalam satgas, selanjutnya kita menyusun yang berkaitan dengan administrasi keuangan dan pertanggungjawaban agar dapat ready dan standby, begitu juga pada saat ini kita sudah bisa mengakses bantuan-bantuan langsung yang bersumber dari APBN melalui dana Badan Nasional Penanggulangan Bencana”, Tambahnya.
Untuk dilapangan kita sudah siap, tinggal mengaktifkan saja terhadap satgas yang telah terbentuk tinggal lagi memperkuat terhadap beberappa yang harus dioptimalkan lagi, dan selama tahun 2016 Pemkab Kampar sukses dalam menjalan tugas dan ini kita berikan apresiasi.
“Terhadap satgas Karlahut Kabupaten Kampar secara pribadi maupun Pemerintahan memberikan apresiasi yang sebesar-besarnya yang telah sukses menjalan dengan sebaik-baiknya yang tak kenal.Lelah baik siang maupun malam dalam memadamkan api tahun 2016, sekarang kita siaga dan darurat Karlahut maka kesuksesan dapat kita peroleh lagi”, kata Syahrial Abdi.
Terakhir Pj Bupati Kampar Syahrial Abdi menyampaikan pesan mari kita melakukan pencegahan sedini mungkin sehingga tidak terjadi bencana asap yang diakibatkan oleh kebakaran lahan dan hutan yang dapat merugikan semua orang baik fisik maupun materil. (Syailan Yusuf).