Tuesday , June 24 2025
Home / Daerah / K A M P A R / Tim Pengabdian LPPM dan Mahasiswa Kukerta UNRI Olah Batang Sawit Menjadi Varian Mebel dan Interior

Tim Pengabdian LPPM dan Mahasiswa Kukerta UNRI Olah Batang Sawit Menjadi Varian Mebel dan Interior

Kampar, BerkasRiau.com – Tim pengabdian lembaga penelitian dan pengabdian masyarakat (LPPM) Universitas Riau melalui program kemitraan dan Mahasiswa kuliah kerja nyata (Kukerta) integrasi tahun 2021 melakukan pendampingan teknologi pengolahan batang sawit untuk dijadikan produk Mebel dan Interior di Desa Pancuran Gading, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, Riau.

Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk aplikasi IPTEKS pemanfaatan bahan baku batang sawit sisa kegiatan peremajaan lahan sawit yang sudah tidak produktif lagi.

Tim pengabdian Desa Binaan yang diketuai oleh Fakhri, ST, MT serta anggota Ir Alfian Malik, MM, MT, Elianora, ST, MEng, Pedia Aldy, ST, M.Sc, serta Drs Zulkifli N, M.Pd yang diintegrasikan dengan program Kukerta bersama 8 orang mahasiswa Universitas Riau dari beberapa fakultas yang diketuai oleh Reinhard.

Dalam melaksanakan Program ini kita mengandeng bumdes Pancuran Gading dan industri kayu Cipta Abadi, kata Ketua Tim Pengabdian LPPM Universitas Riau Fakhri, ST, MT, Jum’at (13/8/2021).

Program ini didukung penuh oleh
Kepala Desa Pancuran Gading H. Yuli Sriyatno dan Direktur BUMDes Prapto, karena potensi olahan batang sawit mempunyai nilai ekonomis serta peluang pengembangan usaha baru.

disampaikan, potensi ini sangat menjanjikan, ucap Fakhri, karena ketersediaan akan bahan baku yang melimpah, dapat menjadi alternatif untuk subtitusi penggunaan kayu hutan alam yang semakin langka.

“Kegiatan pendampingan sudah selama 2 tahun berlangsung,” sebutnya.

Tahun pertama (2020) dilakukan pendampingan teknologi pengolahan dan pengawetan batang sawit yang sudah dimiliki hak patennya oleh UNRI melalui pusat HKI-LPPM UNRI sejak tahun 2010.

Tahun kedua sasaran program adalah memproduksi varian produk mebel dan interior untuk dapat dijadikan bahan promosi dan survey pasar.

Berbagai produk yang sudah dihasilkan berupa varian rak serba guna dan pintu panel.

Diharapkan program ini tetap berlanjut sehingga dalam beberapa tahun kedepan dapat menjadikan Desa Pancuran Gading sebagai desa mandiri sentra pengembangan produk olahan berbasiskan bahan baku batang sawit.

Lebih jauh ia menyampaikan, bahwa saat ini Tim Pendamping melalui Pusat Inkubator Bisnis LPPM-UNRI juga membuka peluang bermitra dengan pihak lain yang tertarik di bidang aplikasi produk batang sawit. (Syailan Yusuf)

print