Kampar, BerkasRiau.com – Lembaga Swadaya Masyarakat Investigasi Penyalahgunaan Uang Negara Republik Indonesia (LSM LIPUN-RI) Kabupaten Kampar mensupport Komisi IV DPRD Kampar memberikan perhatian lebih ke BPBD Kampar.
“Kami mensupport Komisi IV DPRD Kampar memberikan perhatian lebih ke BPBD Kampar,” kata Zulfahmi, koordinator LIPUN RI Kampar saat mendampingi Komisi IV berkunjung ke BPBD Kampar, Senin (15/3/2021) kemarin.
Banyak kekurangan di BPBD Kampar, baik dari segi peralatan maupun faktor pendukung lainnya dalam hal penanggulangan bencana, baik bencana kebakaran, banjir dan bencana lainnya, ujarnya.
Dan ternyata BPBD Kampar tidak adanya aset yang dibeli melalui anggaran APBD Kampar. Untuk itu, ia berharap Komisi IV DPRD Kampar memberikan perhatian khusus dengan memasukkan sejumlah anggaran seperti, pengadaan mobil Water Tank, mobil operasional mobilisasi anggota, mesin ministrike, perahu karet dan lainnya.
Dia menyampaikan, bahwa peralatan yang dipakai saat ini sifatnya pinjaman dari pihak luar dan kondisinya kurang baik bahkan banyak yang rusak. Ini tentu menjadi tanggung jawab daerah untuk melengkapi, tentu saja peranan Legislatif dalam memberikan porsi anggaran yang memadai.
“Sudah saatnya BPBD Kampar menjadi Instansi terdepan dalam menghadapi berbagai macam bencana yang terjadi maupun yang akan terjadi,” ucapnya.
Apalagi, BPBD Kampar telah menandatangani MoU kerjasama penanggulangan bencana dengan BPBD 50 Kota Propinsi Sumbar dan dalam waktu dekat menjajaki kerja sama dengan Kabupaten tetangga seperti Rohul, Siak, Pekanbaru, Bengkalis, Pelalawan dan Kuansing agar terkoneksinya penanggulangan bencana.
“Kita mendukung Pemerintahan Kabupaten Kampar dan DPRD Kampar untuk segera membuat Perda kerjasama pembinaan penanggulangan bencana dengan Desa, sehingga pihak Desa bisa menganggarkan di APBDes karena bahaya bencana merupakan tanggung jawab bersama,” imbuhnya.
Pembinaan terhadap bahaya bencana sangat lemah, terbukti dalam paparan Plt Kepala BPBD Kampar Afrudin Amga, ST, MT, bahwa sampai saat ini sosialisasi bahaya bencana baru dilakukan di 7 Desa, sementara ada 250 Desa/Kelurahan di Kabupaten Kampar, tukasnya. (Syailan Yusuf)