Monday , April 21 2025
Home / Daerah / K A M P A R / Komisi I DPRD Kampar Mediasi Permasalahan PT. NWR dengan Warga

Komisi I DPRD Kampar Mediasi Permasalahan PT. NWR dengan Warga

Kampar, BerkasRiau.com – Pasca Bentrok antara warga Desa Rantau Kasih, Kecamatan Kampar Kiri Hilir dengan PT. Nusa Wana Raya, Komisi I DPRD Kampar mediasi kedua belah pihak diruang Banggar DPRD Kampar, Senin (1/3/2021).

Mediasi dihadiri Ketua Komisi I DPRD Kampar Muhammad Anshar dan anggota, Camat Kampar Kiri Hilir, Kepala Desa Rantau Kasih, Kapolsek Kampar Kiri Hilir, perwakilan perusahaan, ninik mamak dan perwakilan masyarakat.

Kades Rantau Kasih Radison dalam kesempatan itu menyampaikan ucapan terima kasih atas kepada Komisi I DPRD Kampar yang telah memfasilitasi permasalahan.

Ia menyampaikan, pasca bentrok dengan security PT. Nusa Wana Raya tanggal 3 februari lalu, warga Desa Rantau Kasih trauma. “Kampung kami la longgang, warga lari ke somak-somak takut di tangkap polisi,” kata Radison.

Masyarakat Desa Rantau Kasih itu merupakan penduduk asli Kampar, celetuk Datuk Bijo H. Muhammad Thahir.

Dulu, mereka tinggal di Jawi-jawi, tahun 1930 pindah ke Desa Rantau Kasih tepatnya di pinggir sungai, karena sering dilanda banjir pada tahun 2001 dipindahkan ketempat sekarang.

“Itulah sejarahnya, diharapkan hal ini menjadi acuan,” ucapnya.

Pernyataan Datuk Bijo kemudian disambung oleh Datuk Bosau Raylus. “Tolong hargai masyarakat adat,” ujarnya.

Sementara, Fahmi kuasa direksi PT. Nusa Wana Raya didampingi staf menyatakan, akibat insiden tersebut 6 security perusahaan luka-luka dan 2 unit mobil Triton rusak.

Pada prinsipnya kami hanya minta perlindungan atas kejadian menimpa karyawan, makanya kami melaporkan hal tersebut kepada pihak kepoliisian. Kami tidak pernah mengintimidasi masyarakat, katanya

“Tidak ada ikhtikad tidak baik kepada masyarakat dan tidak benar kami melakukan intimidasi,” jelas Fahmi.

Selama ini, lanjut dia, hubungan perusahaan dengan masyarakat cukup harmonis, dimana dulunya Desa Rantau Kasih ini awalnya tidak dilokasi saat ini.

“Kami tidak pernah mengejar warga, namun mungkin mereka merasa takut sehingga lari masuk hutan,” imbuhnya.

Kalau persoalan perdamaian secara keleluargaan, kami akan berkoordinasi atas hal ini dengan pimpinan terlebih dulu, sebutnya.

Ketua Komisi I DPRD Kampar Muhammad Anshar kepada awak media menyampaikan, bahwa pihaknya akan berusaha mediasi permasalahan warga dengan pihak perusahaan.

Permasalahan ini sebenarnya sudah ada surat perdamaian yang ditandatangani kedua belah pihak. Namun demikian, banyak warga dipanggil pihak kepolisian, itu artinya kesepakatan tidak berjalan.

Interogasi pihak Polsek Kampar Kiri Hilir terhadap warga menimbulkan ketidaknyamanan dan banyak warga tidak lagi berdiam di Desa Rantau Kasih, kita tidak inginkan hal itu, ucap Anshar.

Makanya, kami bersinisiatif permasalahan ini diselesaikan dan tidak didiamkan berlarut-larut dan saya minta agar pihak perusahaan tidak memperlihatkan power, karena bagaimanapun pihak perusahaan pasti memerlukan masyarakat.

“Karena pimpinannya berhalangan hadir, kita tunggu komunikasi mereka dengan pimpinannya terlebih dahulu. Untuk itu diharapkan semua pihak bersabar,” tutupnya. (lan)

print